Grab salurkan bantuan paket sembako di Sumsel

id grab,sumsel,sumatera selatan,bantuan covid-19,aplikasi grab

Grab salurkan bantuan paket sembako di Sumsel

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kiri ketiga) menyaksikan penyerahan donasi “Bersatu Untuk Indonesia” berupa bantuan paket sembako dan alat kesehatan oleh North-South Sumatra Business Manager Grab Indonesia Gusti Sartono (kanan ketiga) yang ditemani di Palembang, Rabu (8/12/21). (ANTARA/HO)

Palembang (ANTARA) - Aplikasi Grab menyalurkan bantuan paket sembako di Sumatera Selatan dalam program donasi “Bersatu Untuk Indonesia” yang khusus untuk membantu warga yang terdampak COVID-19.

North-South Sumatra Business Manager Grab Indonesia Gusti Sartono di Palembang, Rabu, mengatakan, Grab menyadari bahwa penanganan COVID-19 tidak bisa dilakukan sendiri tapi harus bersama-sama oleh semua pihak agar pandemi ini cepat teratasi.

Melalui kampanye nasional “Bersatu Untuk Indonesia” ini, Grab bukan hanya menyerahkan bantuan sembako tapi juga bantuan alat kesehatan kepada Provinsi Sumatera Selatan yang donasinya dikumpulkan sejak Juli hingga Agustus 2021.

Bantuan alat kesehatan dimaksudkan untuk memperkuat upaya pemerintah dalam penanganan pandemi mulai dari kota hingga tingkat kabupaten, terutama untuk menyeimbangkan kebijakan kesehatan dan ekonomi di daerah.

Pada kesempatan ini, Grab mendistribusikan bantuan berupa 70 paket sembako, 50 unit tensimeter digital, 25 unit thermometer standing, dan 50 unit stetoskop.

Donasi tersebut langsung diberikan oleh North-South Sumatra Business Manager, Gusti Sartono, Head of Public Affairs Sumatra, Siswantoro dan City Manager South Sumatra, Andi Balqis kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengapresiasi dukungan Grab bagi masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan dalam menghadapi pandemi.

“Semangat gotong royong untuk bersatu dan saling membantu sesama adalah hal yang penting di situasi saat ini. Harapannya, bantuan ini bisa bermanfaat bagi kita semua untuk membantu penanganan pandemi,” kata Herman Deru.