PUPR uji coba teknologi 3D Concrete Printing karya anak bangsa

id kementerian pupr,uji coba,teknologi,3d concrete building,anak bangsa,berita sumsel, berita palembang

PUPR uji coba teknologi 3D Concrete Printing  karya anak bangsa

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya bekerjasama dengan PT. PP (Persero) Tbk. dan Autoconz melakukan uji coba teknologi 3D Concrete Printing. ANTARA/HO-Kementerian PUPR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan uji coba 3D Concrete Printing karya anak bangsa dalam rangka mengoptimalkan teknologi Revolusi Industri 4.0 di bidang infrastruktur.

"Inovasi 3D Printing karya anak bangsa ini merupakan bukti kolaborasi Kementerian PUPR dengan BUMN dan perusahaan rintisan (Start-up Company) yang beranggotakan generasi muda Indonesia," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia memastikan inovasi ini sesuai dengan Roadmap Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan Presiden RI pada 4 April 2018 guna memberikan arah fokus pengembangan sektor penting yang mendorong kekuatan Indonesia di mata dunia termasuk di bidang konstruksi dan infrastruktur.

Pelaksanaan uji coba inovasi ini dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya bekerjasama dengan PT. PP (Persero) Tbk. dan Autoconz.

Inovasi 3D Concrete Printing menggunakan metode additive manufacturing yang menghasilkan cetakan objek 3 dimensi dari material mortar. Proses pencetakan dilakukan secara layer by layer hingga bangunan terbentuk secara utuh.

Metode ini akan mengubah ekosistem dalam dunia konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien sehingga bisa menciptakan perumahan yang affordable bagi seluruh kalangan.

Keunggulan teknologi ini yaitu mengurangi limbah material, menghemat biaya, waktu dan meningkatkan kualitas konstruksi, serta memungkinkan pekerjaan dengan desain yang kompleks untuk dikerjakan.

Teknologi 3D Concrete Printing ini dapat mendukung pembangunan prasarana pendidikan (sekolah dan madrasah), juga dapat didorong untuk pemenuhan backlog rumah (3D printed house).

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan bahwa teknologi ini sangat membantu, sehingga bisa membangun lebih cepat, akurat, dan presisi.

"Ini bisa dimasukkan ke dalam e-katalog sehingga proses lelang tidak membutuhkan waktu yang lama. Diharapkan teknologi baru ini terus dikembangkan untuk pembangunan sekolah sesuai dengan ketentuan prototipe Kementerian PUPR," ujar Diana.