Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa, memanggil Eliza Alex Noerdin yang merupakan istri dari mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi.
Eliza selaku ibu rumah tangga dipanggil dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada tahun anggaran 2021 yang menjerat anaknya, Bupati Musi Banyuasin nonaktif Dodi Reza Alex Noerdin (DRA).
"Hari ini pemeriksaan saksi tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun anggaran 2021 dengan tersangka DRA," ucap Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: KPK periksa dua saksi kasus korupsi Bupati Musi Banyuasin nonaktif
Selain Eliza, KPK juga memanggil Mursyid selaku ajudan Bupati Musi Banyuasin sebagai saksi untuk tersangka Dodi.
KPK juga menetapkan tiga tersangka lainnya, yakni Kepala Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin Herman Mayori (HM), Kabid Sumber Daya Air (SDA)/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin Eddi Umari (EU), dan Direktur PT Selaras Simpati Nusantara Suhandy (SH).
KPK menjelaskan bahwa Pemkab Musi Banyuasin pada tahun 2021 akan melaksanakan beberapa proyek yang dananya bersumber dari APBD, APBD-P TA 2021 dan Bantuan Keuangan Provinsi (bantuan gubernur), di antaranya pada Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin.
Baca juga: KPK dalami perintah Dodi Reza atur proyek disertai komitmen "fee"
Untuk melaksanakan berbagai proyek dimaksud, diduga telah ada arahan dan perintah dari Dodi kepada Herman, Eddi, dan beberapa pejabat lain di Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin agar dalam pelaksanaan lelangnya direkayasa sedemikian rupa, di antaranya dengan membuat daftar paket pekerjaan dan telah pula ditentukan calon rekanan yang akan menjadi pelaksana pekerjaan tersebut.
Selain itu, Dodi juga telah menentukan adanya persentase pemberian fee dari setiap nilai proyek paket pekerjaan di Kabupaten Musi Banyuasin, yaitu 10 persen untuk Dodi, 3—5 persen untuk Herman, dan 2—3 persen untuk Eddi serta pihak terkait lainnya.
Baca juga: KPK konfirmasi Dodi Reza Alex Noerdin adanya intervensi terkait proyek
Pada tahun anggaran 2021 pada Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin, perusahaan milik Suhandy menjadi pemenang dari empat paket proyek.
Total komitmen fee yang akan diterima oleh Dodi dari Suhandy dari empat proyek tersebut sekitar Rp2,6 miliar.
Baca juga: KPK dalami aktivitas keuangan perusahaan pemberi uang kepada Dodi Reza Alex Noerdin
Sebagai realiasi pemberian komitmen fee oleh Suhandy atas dimenangkannya empat proyek paket pekerjaan di Dinas PUPR tersebut, diduga Suhandy telah menyerahkan sebagian uang tersebut kepada Dodi melalui Herman dan Eddi.
Dalam kegiatan tangkap tangan di Kabupaten Musi Banyuasin, KPK turut mengamankan uang Rp270 juta. Uang itu diduga telah disiapkan oleh Suhandy yang nantinya akan diberikan kepada Dodi melalui Herman dan Eddi.
Selain itu di Jakarta, KPK juga mengamankan uang Rp1,5 miliar dari ajudan Dodi Reza.
Berita Terkait
Provos periksa personel Polsek Palmerah diduga hina warga
Jumat, 25 November 2022 13:33 Wib
Dodi Reza Alex dapat pengurangan masa tahanan menjadi 4 tahun penjara
Rabu, 14 September 2022 19:03 Wib
Dodi Reza Alex divonis hukuman 6 tahun penjara
Selasa, 5 Juli 2022 17:42 Wib
Sidang Vonis Dodi Reza di Pengadilan Tipikor Palembang
Selasa, 5 Juli 2022 16:26 Wib
Dodi Reza Alex Noerdin Dituntut 10 tahun 7 bulan
Kamis, 16 Juni 2022 20:31 Wib
Kasus suap Muba, Jaksa tuntut dua eks pejabat Dinas PUPR 5 dan 4,5 tahun penjara
Kamis, 16 Juni 2022 14:50 Wib
Mantan Bupati Muba Dodi Reza dituntut penjara 10 tahun terkait kasus suap
Kamis, 16 Juni 2022 13:33 Wib
Hakim cecar Dodi Reza soal sumber uang dolar yang disita KPK
Kamis, 9 Juni 2022 21:50 Wib