Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus berupaya meningkatkan kualitas panti asuhan milik pemerintah daerah maupun yang dikelola yayasan yang tersebar di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat.
Peningkatan kualitas panti asuhan dilakukan agar lembaga itu berfungsi sebagai tempat pembinaan anak-anak yatim piatu yang layak dan bisa diandalkan mengurangi permasalahan sosial, kata Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya di Palembang, Senin.
Menurut dia, untuk meningkatkan kualitas panti asuhan di provinsi ini, pihaknya mendorong Dinas Sosial melakukan pembenahan, meningkatkan anggaran dana bantuan operasional dan pembinaan panti asuhan.
Dengan adanya bantuan seperti untuk pembenahan dan biaya operasional, diharapkan panti asuhan bisa berfungsi dengan baik sesuai dengan harapan bersama, katanya.
Dia menjelaskan, secara umum kondisi panti asuhan di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, sebagian besar memprihatinkan sehingga perlu dibantu.
"Kami akan terus memberikan bantuan dan melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan peran dan fungsi lembaga sosial itu," ujarnya.
Dengan berfungsinya panti asuhan secara maksimal diharapkan dapat mendukung upaya mencegah dan mengatasi permasalahan sosial yang terjadi di provinsi ini.
Bagaimana bisa memberikan pembinaan terhadap penghuninya jika secara fisik gedung panti asuhan dan fasilitas pendukungnya serta biaya operasional terbatas, ujar Wagub.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel kawal pengajuan paten cangkang sawit sebagai EBT
Jumat, 29 Maret 2024 11:41 Wib
5 kabupaten raih nominasi terbaik Lomba Kampung KB Sumsel 2024
Kamis, 28 Maret 2024 23:30 Wib
Bandara Palembang prediksi ada 152.229 penumpang selama masa lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 18:11 Wib
BPJAMSOSTEK tingkatkan peran pemda melalui pemberian Paritrana Award
Kamis, 28 Maret 2024 17:34 Wib
LPKA Palembang hibur anak binaan hadirkan orang tua saat buka bersama
Kamis, 28 Maret 2024 17:34 Wib
Pemprov Sumsel optimalkan perlindungan tenaga kerja
Kamis, 28 Maret 2024 14:14 Wib
Juan Jesus dongkol dengan keputusan FIGC terkait rasisme
Kamis, 28 Maret 2024 11:38 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib