Gibran: Butuh waktu sosialisasikan smart city

id Smart city, solo, BNI

Gibran: Butuh waktu sosialisasikan smart city

Penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Surakarta dengan BNI terkait program smart city di Pendapi Gede Balai Kota Surakarta, Jumat (26/11/2021). ANTARA/Aris Wasita

Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan membutuhkan waktu untuk menyosialisasikan smart city kepada masyarakat khususnya sasaran dari program ini, di antaranya pedagang pasar dan konsumen.

"Ke depan lebih kami galakkan lagi di hampir semua sektor, kami butuh waktu untuk edukasi dan sosialisasi. Sebelum G20 (Forum G20 Bidang Digital) kami kejar semua," katanya pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Surakarta dengan BNI terkait penggunaan fasilitas layanan jasa perbankan dan dukungan program Smart City Pemerintah Kota Surakarta di Pendapi Gede Balai Kota Surakarta, Jumat.

Ia mengatakan program smart city sendiri merupakan bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi.

"Nanti kami kejar juga, kami galakkan lagi karena smart city harus ada smart connection juga. Kami kan juga sudah meluncurkan jaringan 5G di tahun ini, bukan hanya BNI, semua bank nanti support kami," katanya.

Baca juga: BNI dukung sistem keuangan terintegrasi untuk "smart city" di Solo

Ia mengatakan untuk dukungan dari BNI tersebut kepada pasar tradisional sehingga Pemkot Surakarta akan mendorong pedagang dan pembeli untuk melakukan transaksi secara nontunai.

"Tadi sudah didemokan juga aplikasi agar pedagang bisa jadi agen bank, ada agen bank sampah, penarik uang, transfer, pembayaran retribusi, billing. Ini kan tantangan di masalah edukasi pedagang, pembeli, itu butuh waktu tapi arahnya ke sana," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan konsep smart city menjadi salah satu pembahasan hangat dalam berbagai forum internasional seperti Forum G20 Bidang Digital di Agustus 2021.

Menurut dia, konsep tersebut juga mulai dilirik investor menyusul keberhasilan Presiden Jokowi mengantongi komitmen investasi dari beberapa negara termasuk kesepakatan G42.

"Demi mendukung konsep smart city ini kami berkomitmen untuk memberikan solusi yang terintegrasi dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, serta meningkatkan kesejahteraan warga," katanya.

Sementara itu, solusi yang diberikan oleh BNI kepada pemerintah daerah terkait smart city di antaranya pembayaran belanja daerah dengan BNI Direct, SP2D Online, dan Virtual Account Debit, solusi penerimaan Daerah dengan e-PBB, e-PDAM, e-Samsat, dan e-Retribusi.