Jakarta (ANTARA) - Badan milik negara Malaysia, Digital Nasional Berhad menyatakan biaya yang dikeluarkan operator telekomunikasi untuk jaringan 5G akan lebih sedikit dibandingkan untuk 4G.
Menteri Keuangan Malaysia Zafrul Abdul Aziz, dikutip dari Reuters, Jumat, menyatakan setiap operator seluler akan membayar kepada DNB antara 300 juta hingga 400 juta ringgit per tahun untuk 5G.
Sementara itu, belanja modal operator telekomunikasi di Malaysia untuk 4G seiap tahun sebesar 1 miliar ringgit.
DNB merupakan badan yang berada di bawah Kementerian Keuangan Malaysia. Badan tersebut yang mengeluarkan izin spektrum 5G di Malaysia.
Aturan harga untuk biaya 5G di Malaysia masih menunggu persetujuan dari regulator untuk memastikan biaya yang berkeadilan dan tidak mengincar keuntungan.
"Saya yakin perusahaan telekomunikasi akan menyambut harga tersebut ketika mereka sudah mendapatkan informasi," kata Zafrul.
Operator telekomunikasi di Malaysia berkomentar tentang usulan biaya untuk 5G, mereka menilai bisa mengeluarkan uang lebih banyak jika mereka menggelar jaringan 5G sendiri.
Jika menggelar 5G sendiri, biaya yang dikeluarkan belum termasuk biaya kontigensi dan antisipasi volume trafik.
Berita Terkait
realme 11 Pro Series 5G meluncur dengan harga mulai Rp5 jutaan
Selasa, 18 Juli 2023 20:11 Wib
Tiga tips "gaming" dan "streaming" di Galaxy A34 53 makin optimal
Senin, 20 Maret 2023 11:04 Wib
Sasar segmen anak muda, Samsung Galaxy S23 Series 5G resmi hadir di Blibli
Rabu, 1 Maret 2023 17:03 Wib
Nicholas Saputra ungkap fitur ponsel yang paling dia cari
Jumat, 3 Juni 2022 11:00 Wib
Adopsi teknologi komunikasi buka jutaan lapangan kerja baru
Rabu, 18 Mei 2022 20:45 Wib
Rencana peluncuran BlackBerry 5G diperkirakan kandas
Minggu, 13 Februari 2022 11:43 Wib
OPPO kenalkan teknologi Laser Direct Imaging pada Reno7 5G
Rabu, 9 Februari 2022 11:12 Wib
Pemerintah siapkan aturan ekosistem industri media respons 5G
Selasa, 8 Februari 2022 17:53 Wib