BI prakirakan pertumbuhan ekonomi Sumsel 2,6-3,6 persen2021

id Bank Indonesia,BI ,BI Sumsel,pertumbuhan ekonomi sumsel,ekonomi sumsel

BI prakirakan pertumbuhan ekonomi Sumsel 2,6-3,6 persen2021

Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan memberikan penghargaan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Palembang, Rabu (24/11/2021). ANTARA/Dolly Rosana.

Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan mencapai 2,6-3,6 persen pada 2021 setelah mengamati indikator makro dan mikro ekonomi di daerah tersebut.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo di Palembang, Rabu, mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada kisaran tersebut tak lepas dari performa positif Sumsel pada triwulan I 2021 0,40 persen (yoy), triwulan II 2021 5,71 persen dan triwulan III 2021 3,93 persen.

“Memang terjadi penurunan pada triwulan III karena dipengaruhi adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tapi ini terjadi di setiap provinsi di Indonesia,” kata Hari pada Pertemuan Tahunan BI 2021 yang mengusung tema “Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi”.

Namun, BI memperkirakan pada triwulan IV nanti Sumsel akan lebih baik dari triwulan III karena daerah ini menunjukkan tren positif dari sisi pergerakan ekonomi. Hal ini dapat diamati dari konsumsi rumah tangga sebagai pembentuk 65 persen PDRB Sumsel yang mulai meningkat setelah selama beberapa waktu masyarakat menahan pengeluaran.

Begitu pula dengan kinerja ekspor Sumsel yang terus menanjak seiring dengan tingginya permintaan dunia terhadap batu bara akibat krisis energi di Eropa. BI mencatat terjadi pertumbuhan hingga 7,0 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian juga dengan lapangan usaha bidang pertanian, kehutanan dan perikanan yang menunjukkan terjadinya peningkatan produksi. Begitu pula, industri pengolahan terutama bubur kertas mengalami perbaikan kinerja seiring dengan meningkatnya permintaan pasar global.

Akan tetapi, perkiraan BI akan pertumbuhan ekonomi Sumsel berada di kisaran 2,6-3,6 persen pada 2021 itu dapat saja meleset jika terjadi keadaan luar biasa terkait penyebaran virus corona.

“Pertumbuhan ekonomi ini tetap ada syaratnya yakni harus dipastikan bahwa penyebaran COVID-19 terkendali, jika sampai ada gelombang ketiga maka dipastikan akan berpengaruh pada perekonomian,” kata dia.

Oleh karena itu, semua pihak harus berdisiplin dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19 terutama menjelang dan selama libur Natal dan Tahun Baru karena berdasarkan data dalam setahun terakhir diketahui angka penyebaran meningkat pada setiap momen keagamaan.

“Yang jelas kita ingin pertumbuhan ekonomi positif ini terus berlanjut hingga 2022. BI memperkirakan Sumsel bisa tembus 5,0 persen pada tahun depan asalkan bisa mengendalikan COVID-19,” kata dia.

Gubernur Sumsel Herman Deru yang hadir dalam acara tersebut mengatakan informasi dari BI yang menyebutkan ekonomi akan lebih baik pada 2021 menjadi pelecut pemerintahan di daerah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi.

“Awal pandemi, Sumsel terkontraksi sampai mengalami pertumbuhan minus. Kini sudah positif, artinya kita diberikan kesempatan untuk bangkit. Untuk itu perlu ada sinergi dan inovasi dalam pemulihan ekonomi,” kata dia.