Menkeu : Indonesia akan bawa isu pengurangan emisi karbon di Presidensi G20

id menkeu sri mulyani,sri mulyani,emisi karbon,presidensi g20

Menkeu : Indonesia akan bawa isu pengurangan emisi karbon di Presidensi G20

Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara dalam acara ADB Institute secara daring, Jumat (19/11/2021) (ANTARA/Kuntum Riswan)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Indonesia akan membawa isu pengurangan emisi karbon pada Presidensi G20.

“Platform ini akan kita gunakan agar kita dapat berkolaborasi dan bekerja sama karena seperti halnya pandemi, perubahan iklim tidak dapat ditanggulangi oleh negara manapun sekalipun negara terbesar,” kata Menkeu Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam acara ADB Institute secara daring, Jumat.

Ia mengatakan bahwa Indonesia menyadari bahwa sangat penting bagi seluruh dunia untuk menghindari pemanasan bumi dan upaya tersebut akan membutuhkan program yang kredibel guna mengurangi emisi karbon.

“Indonesia memang sudah memiliki kontribusi determinasi nasional, namun hal ini tidak dapat dicapai sendiri. Kami membutuhkan dukungan dari komunitas global baik dalam bentuk pembiayaan maupun teknologi serta pengetahuan,” ujarnya.

Indonesia, lanjutnya, pada forum global telah memperkenalkan pajak karbon, pasar karbon serta menjaga hutan agar dapat memenuhi komitmen untuk mencapai target Net Zero. Menurutnya, emisi karbon, akan menjadi sangat menantang pada pertengahan abad ini sehingga diperlukan desain alur untuk menurunkan emisi karbon.

“Jadi kita harus bisa merancang jalurnya dengan cara yang kredibel untuk mencapai komitmen ini, kesepakatan untuk menghentikan pendanaan pembangkit batubara kotor baru di luar negeri,” tutur dia.

Selain itu, dunia juga harus siap menyikapi konsekuensi dari penurunan emisi karbon termasuk perlombaan untuk menyediakan energi dengan stabil dan harga terjangkau. Selain juga menjaga komitmen negara-negara maju untuk menyediakan dana 100 miliar dolar AS untuk negara berkembang dalam rangka menurunkan emisi karbon.

“Peran swasta juga tentunya sangat kritis, tetapi mereka tidak akan langsung berpartisipasi dalam perubahan iklim ini. Sehingga kita perlu merancang kebijakan regulasi atau bahkan menciptakan insentif bagi sektor swasta untuk dapat juga menyikapi isu perubahan iklim,” jelas dia.