Pemprov Sumsel tingkatkan kemampuan P2EP wujudkan mandiri pangan

id penyuluh pertanian, produk pangan, mandiri pangan, tenaga penyuluh,Sumsel,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Pemprov Sumsel tingkatkan kemampuan P2EP wujudkan  mandiri pangan

Kegiatan dosen dan mahasiswa pertanian Unsri melakukan budi daya tanaman sayuran. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berupaya meningkatkan kemampuan tenaga pendamping peningkatan ekonomi pertanian (P2EP) untuk mewujudkan kemandirian pangan.

Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Jumat, mengatakan untuk meningkatkan kemampuan 1.400 tenaga penyuluh pertanian atau P2EP diberikan pelatihan secara bertahap pada November 2021.

Menurut dia, akhir November ini pihaknya mencanangkan Sumsel mandiri pangan sebagai upaya mengentaskan kemiskinan di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.

Untuk mewujudkan mandiri pangan, tenaga pendamping peningkatan ekonomi pertanian memiliki peran besar dalam mengedukasi petani dalam meningkatkan produksi.

Dengan bekal pelatihan diharapkan tenaga pendamping mampu membuka wawasan petani, memberikan pengetahuan baru, mendorong kreativitas petani, serta berperan memperbaiki produksi dan kualitas pertanian. "Tenaga P2EP tersebut, diharapkan mampu memberikan gagasan atau ide-ide baru untuk mengembangkan pertanian di provinsi ini," ujarnya.

Sementara itu, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumsel Ramlan Holdan mendukung peningkatan kemampuan P2EP dan pencanangan mandiri pangan yang digagas pemprov setempat.

Tenaga pendamping tersebut dibutuhkan, karena bisa meningkatkan pengetahuan dan kreativitas petani serta berperan memperbaiki produksi dan kualitas pertanian. Selain itu, juga berperan sebagai perantara dan penghubung informasi dari pemerintah, peneliti atau pihak berwenang ke petani dan sebaliknya.

Penyuluh sebagai inisiator dan agen perubahan yang selalu memberikan gagasan atau ide-ide baru untuk mengembangkan pertanian dan produk pangan yang dibutuhkan masyarakat serta pasar lokal dan luar negeri.

Penyuluh sebagai fasilitator, lanjutnya, senantiasa memberikan jalan keluar dan memfasilitasi kemajuan usaha tani, seperti kemitraan usaha, akses ke pasar, permodalan dan sebagainya.

"Melihat peran P2EP yang cukup besar dalam memberikan dorongan kepada petani agar mampu mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan, baik pengetahuan budi daya maupun teknologi, kemampuannya perlu terus ditingkatkan dengan berbagai pelatihan sesuai dengan kemajuan teknologi pertanian," ujarnya.