Sumsel siagakan alat berat atasi dampak longsor

id PUPR siagakan alat berat atasi dampak kerusakan jalan dari tanah longor,Tanah longsor,Kabupaten OKU,Oku Selatan, Lahat,t

Sumsel siagakan alat berat atasi dampak longsor

Proses pembersihan material longsor tanah dan batu menutupi ruas jalan di perbatasan Kota Lahat dan Pagaralam pada, Jumat (17/9/2021). (ANTARA/HO.BPBD Sumsel)

Sumatera Selatan (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumatera Selatan menyiagakan alat berat di sejumlah titik rawan tanah longsor di provinsi setempat sebagai langkah mitigasi kerusakan jalan akibat bencana tersebut.

Kepala Dinas PUBM-TR Sumsel Darma Budhy di Palembang, Minggu mengatakan, alat berat seperti ekskavator disiagakan terfokus di titik yang rawan atau yang menjadi langganan longsor setiap tahunnya seperti Kota Lahat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dan OKU Selatan.

“Alat berat semua siaga. Penempatannya kami utamakan di UPTD daerah tersebut tadi karena memang, daerahnya itu terdata rawan sekali terjadi longsor sehingga, mengancam kerusakan jalan atau kelancaran lalu lintas,” kata dia.

Menurutnya, titik rawan longsor di wilayah kerja ketiga UPTD tersebut itu misalnya lima titik rawan di wilayah OKU, enam titik di Lahat meliputi Muara Siban, perbatasan Lahat Empat Lawang di Tanjung Raya dan Oku Selatan ada dua titik rawan longsor.

Proses penanganan longsor di suatu titik jalan sangat tergantung dari tingkat kerusakan yang terjadi. Jika jalan yang mengalami longsor putus total, maka waktu yang diperlukan untuk melakukan penanganan cukup panjang.

“Tapi kalau hanya menimbun jalan saja, bisa dengan mudah disingkirkan dengan alat berat. Bisa hitungan jam atau seharian,” ujarnya.

Ia membenarkan, kalau hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi disebagian wilayah Sumsel memberikan pengaruh terhadap pengerjaan proyek pemeliharaan, perbaikan maupun peningkatan jalan yang sedang dilakukan saat ini. Meski begitu, kendala tersebut tidak terlalu mengganggu proses penyelesaian yang ditargetkan akhir tahun mendatang.

“Kalau pekerjaan yang tersisa sekitar 30-40 persen dari seluruh total kegiatan yang ada di Dinas PUBM-TR Sumsel. Tetapi, kami optimis tetap capai target penyelesaiannya,” bebernya.

Jika seluruh kegiatan selesai dikerjakan, lanjutnya, tingkat kemantapan jalan di Sumsel ditargetkan bisa meningkat hingga 93 persen.

“Kami terus melakukan langkah sosialisasi ke masyarakat untuk berhati-hati saat melewati kawasan jalan rawan longsor sekaligus menandai titik rawan tersebut dengan rambu peringatan bahaya,” tandasnya.