Kopi Indonesia rambah pasar kawasan Balkan Eropa

id kopi Indonesia, Balkan Eropa,kopi

Kopi Indonesia rambah pasar kawasan Balkan Eropa

Penandatanganan MoU antara Citra Usaha Anugerah Nikmatindo dan ICCA d.o.o untuk ekspor kopi Indonesia ke Kroasia. (ANTARA/HO-KBRI Zagreb)

Jakarta (ANTARA) - Kopi Indonesia merambah pasar di kawasan Balkan Eropa dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara sebuah produsen kopi Indonesia dan sebuah perusahaan Kroasia, menurut keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Zagreb, Rabu

Perjanjian ekspor itu bernilai 1,05 juta dolar AS (sekitar Rp15 miliar) per tahun.

“Ini untuk pertama kalinya kopi Indonesia akan tembus pasar negara Balkan dengan merek asli kopi Indonesia. Jadi Indonesia tidak lagi hanya menjual biji kopi mentah ke Eropa saja, namun betul-betul akan melakukan ekspor produk jadi kopi Indonesia ke Eropa,” kata Kuasa Usaha KBRI Zagreb, Elbanita Ruru.

Dia menegaskan bahwa penandatanganan MoU tersebut menjadi bukti bahwa diplomasi ekonomi KBRI Zagreb tidak berhenti di masa pandemi COVID-19.

Baca juga: Mendongkrak produktivitas dan kualitas kopi Sumsel
Baca juga: Melalui UKM, Kopi Indonesia tembus pasar AS


Selain itu, kerja sama tersebut menjadi awal merambahnya kopi Indonesia ke negara-negara Balkan yang mencakup Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Albania, Bulgaria, Makedonia Utara, Montenegro, serta Turki.

“Keberhasilan penandatanganan MoU untuk ekspor kopi Indonesia ini diharapkan dapat mendorong perusahaan lain di Indonesia untuk dapat melirik potensi pasar negara-negara di kawasan Balkan, khususnya Kroasia,” ujar Elbanita.

KBRI Zagreb sendiri terus mendorong kegiatan diplomasi ekonomi di Kroasia yang disebutnya dapat menjadi pintu masuk ekspor Indonesia di negara-negara kawasan Balkan, kata dia.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Citra Usaha Anugerah Nikmatindo Maurice Manurung dan Direktur Pemasaran ICCA d.o.o Ivan Filipovic.

Pihak ICCA d.o.o akan membeli produk kopi siap saji dari Citra Usaha sedikitnya 100 ton per tahun selama tiga tahun.
Baca juga: Mengangkat kopi Semendo, PTBA turun tangan
Baca juga: Kopi Indonesia raup potensi transaksi 7,15 juta dolar di Amerika