Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp19,07 triliun atau tumbuh 34,74 persen (yoy) pada triwulan III 2021.
“Ini laba konsolidasian, termasuk didalamnya mengakomodir laba rugi dari BRI Agro. Kalau laba BRI saja itu sebenarnya mencapai Rp20,4 triliun, lebih tinggi dari konsolidasi,” kata Direktur Utama PT BRI (Persero) Tbk Sunarso saat Pemaparan Kinerja Keuangan Triwulan III 2021 secara daring, Rabu.
Laba bank BRI yang lebih tinggi tersebut, lanjut Sunarso, karena salah satu anak perusahaan mencatatkan rugi. Selain peningkatan laba, perseroan juga membukukan pertumbuhan pada Net Interest Income (NII) yang naik 26,88 persen (yoy) atau sebesar Rp72,43 triliun.
Solidnya kinerja BRI dari sisi penyaluran kredit dan pendanaan yang murah juga membuat aset perseroan terus naik. Hingga akhir triwulan III 2021, aset BRI di luar BRI Syariah mencapai Rp1.619,77 triliun atau tumbuh 11,87 persen secara tahunan.
Selain itu Loan to Deposit Ratio (LDR) juga tercatat tumbuh 83,27 persen serta rasio kecukupan modal (CAR) yang tumbuh 24,54 persen.
“Pencapaian tersebut merupakan buah dari hasil strategi BRI untuk terus mengutamakan sustainability usaha dan menekankan kehati-hatian pada saat kondisi ekonomi belum pulih sepenuhnya akibat pandemi,” ujar Sunarso.
Lebih lanjut Sunarso menyampaikan BRI fokus pada penyelamatan UMKM melalui berbagai program restrukturisasi agar UMKM tetap tumbuh sehingga kinerja BRI tetap terjaga. Kinerja BRI juga terus bertahan dengan menerapkan strategi business follow stimulus.
Namun ia tidak ingin perseroan terus bergantung pada stimulus, karena dinilainya akan membebankan pemerintah melalui dana APBN yang seharusnya bisa dialihkan untuk penangangan lainnya.
Oleh karena itu ke depan, kata dia, BRI akan terus membina nasabah existing agar bisa naik kelas dan kemudian menjadi potensi untuk loan dan demand. Selain itu BRI juga akan merangkul pelaku usaha ultra mikro yang belum tersentuh kredit melalui infrastruktur yang telah disiapkan melalui holding ultra mikro.
“PPKM pada kuartal III dampaknya tidak setajam PSBB. Ke depan menurut saya pada 2022 kondisi akan lebih baik. Jika pada tahun ini kita tumbuh 6-7 persen, pada 2022 pertumbuhan kredit guidance-nya sekitar 8 persen,” kata Sunarso.
Berita Terkait
Laporan Kinerja Pj Bupati Banyuasin peroleh pujian Tim Evaluator Kemendagri
Kamis, 21 Maret 2024 15:48 Wib
Program kebijakan ekonomi jadi sebagian paparan kinerja Pj Bupati Muara Enim di Kemendagri
Selasa, 19 Maret 2024 20:33 Wib
Pj Wali Kota Prabumulih laporkan kinerja di Kemendagri
Selasa, 19 Maret 2024 20:24 Wib
Kemendagri apresiasi kebijakan Pemkab Muba terkait investasi untuk kesejahteraan
Rabu, 13 Maret 2024 12:52 Wib
Jos Verstappen nilai sikap Horner perparah kinerja tim Red Bull
Senin, 4 Maret 2024 12:46 Wib
Menteri Pertanian apresiasi kinerja sektor pertanian Banyuasin
Jumat, 1 Maret 2024 17:03 Wib
Kemenkumham Sumsel kawal UPT capai target kinerja triwulan I
Jumat, 1 Maret 2024 13:49 Wib
Kemenkumham Sumsel rakor evaluasi tingkatkan kinerja 2024
Kamis, 22 Februari 2024 20:25 Wib