BPBD OKU imbau masyarakat sekitar DAS waspada banjir bandang

id Himbauan bencana alam, banjir bandang, peringatan dini BMKG, awan CB, BPBD OKU,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

BPBD OKU imbau masyarakat sekitar  DAS waspada banjir bandang

Jembatan gantung di kecamatan muara jaya rusak berat diterjang banjir bandang pada Minggu (17/10). ANTARA/Edo Purmana

Baturaja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengimbau masyarakat yang bermukim di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir bandang.

Kepala BPBD Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa melalui Kordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), Gunalfi di Baturaja, Senin mengatakan bahwa imbauan tersebut menyusul peringatan dini dari BMKG bahwa kembali terdeteksi awan cumulonimbus atau awan CB terpantau di langit Kabupaten OKU.

"Awan cumulonimbus atau awan CB adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir serta cuaca dingin lainnya," jelasnya.

Dia menjelaskan, awan CB ini berpotensi menimbulkan angin puting beliung dan jika disertai hujan deras dapat mengundang bencana banjir bandang sehingga masyarakat yang bermukim di sekitar DAS diimbau agar meningkatkan kewaspadaan.

Awan CB tersebut terpantau di satelit BMKG berada di langit sekitar kawasan Kecamatan Ulu Ogan dan Muara Jaya, Kabupaten OKU yang dekat dengan DAS sehingga rawan terjadi banjir bandang.

Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam supaya tidak menimbulkan korban jiwa.

"Bencana alam dapat terjadi kapan saja. Seperti beberapa hari lalu banjir bandang menerjang tiga desa di Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten OKU meliputi Desa Lubuk Tupak, Muara Saeh dan Desa Lontar dengan ketinggian air mencapai 1-1,5 meter," katanya.

Beruntung, bencana alam yang disebabkan luapan Sungai Ogan akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Minggu (17/10) sejak pukul 19.25 WIB tersebut tidak menelan korban jiwa.

Hanya saja, kata dia, akibat bencana alam tersebut ratusan rumah penduduk terendam banjir serta merusak sejumlah fasilitas umum seperti balai desa, masjid dan sekolah serta empat unit jembatan gantung di dua kecamatan lainnya hingga rusak berat.

Menurut dia, sebagai upaya penanggulangan bencana alam saat ini pihaknya sudah mengeluarkan surat peringatan dini dan melakukan kordinasi bersama pihak terkait di wilayah itu.

"Kami juga terus memantau perkembangan satelit BMKG dan sudah membentuk posko penanggulangan bencana di daerah rawan banjir tersebut," ujarnya.