Baturaja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengimbau masyarakat yang bermukim di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir bandang.
Kepala BPBD Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa melalui Kordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), Gunalfi di Baturaja, Senin mengatakan bahwa imbauan tersebut menyusul peringatan dini dari BMKG bahwa kembali terdeteksi awan cumulonimbus atau awan CB terpantau di langit Kabupaten OKU.
"Awan cumulonimbus atau awan CB adalah sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir serta cuaca dingin lainnya," jelasnya.
Dia menjelaskan, awan CB ini berpotensi menimbulkan angin puting beliung dan jika disertai hujan deras dapat mengundang bencana banjir bandang sehingga masyarakat yang bermukim di sekitar DAS diimbau agar meningkatkan kewaspadaan.
Awan CB tersebut terpantau di satelit BMKG berada di langit sekitar kawasan Kecamatan Ulu Ogan dan Muara Jaya, Kabupaten OKU yang dekat dengan DAS sehingga rawan terjadi banjir bandang.
Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam supaya tidak menimbulkan korban jiwa.
"Bencana alam dapat terjadi kapan saja. Seperti beberapa hari lalu banjir bandang menerjang tiga desa di Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten OKU meliputi Desa Lubuk Tupak, Muara Saeh dan Desa Lontar dengan ketinggian air mencapai 1-1,5 meter," katanya.
Beruntung, bencana alam yang disebabkan luapan Sungai Ogan akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Minggu (17/10) sejak pukul 19.25 WIB tersebut tidak menelan korban jiwa.
Hanya saja, kata dia, akibat bencana alam tersebut ratusan rumah penduduk terendam banjir serta merusak sejumlah fasilitas umum seperti balai desa, masjid dan sekolah serta empat unit jembatan gantung di dua kecamatan lainnya hingga rusak berat.
Menurut dia, sebagai upaya penanggulangan bencana alam saat ini pihaknya sudah mengeluarkan surat peringatan dini dan melakukan kordinasi bersama pihak terkait di wilayah itu.
"Kami juga terus memantau perkembangan satelit BMKG dan sudah membentuk posko penanggulangan bencana di daerah rawan banjir tersebut," ujarnya.
Berita Terkait
Pemkab Muba siagakan alat berat di titik rawan bencana
Minggu, 7 April 2024 18:49 Wib
BPBD Sumsel petakan daerah rawan bencana hidrometeorologi saat mudik
Rabu, 3 April 2024 23:55 Wib
OKU salurkan bantuan kepada korban bencana alam
Rabu, 3 April 2024 22:16 Wib
Kementerian ESDM pantau potensi bencana selama libur Lebaran
Rabu, 3 April 2024 15:57 Wib
Angin kencang Pantai Bidadari OKU Selatan rusak sejumlah fasilitas umum
Rabu, 3 April 2024 12:27 Wib
Indonesia kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional
Senin, 1 April 2024 9:34 Wib
Korban angin kencang di OKU Selatan peroleh bantuan
Sabtu, 30 Maret 2024 20:45 Wib
Angin kencang Landa OKU Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 22:57 Wib