Palembang percepat vaksinasi di tingkat kecamatan

id vaksin,vaksin COVID-19,pemkot palembang,palembang,sumatera selata,kota palembang

Palembang percepat vaksinasi di tingkat kecamatan

Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 ke salah satu pelajar pada vaksinasi massal di SMP Negeri 53 Palembang, Sumsel, Selasa (19/10/2021). (ANTARA FOTO/Feny Selly/aww)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatra Selatan, mempercepat vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat di tingkat kecamatan bekerja sama dengan TNI/Polri.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Fenty di Palembang, Ahad, mengatakan kegiatan vaksinasi dilakukan setiap hari di seluruh kecamatan dan sekolah di ibu kota Provinsi Sumsel itu.

“Pemkot menggenjot agar capaian vaksinasi agar sesuai target hingga akhir tahun,” kata Fenty.

Saat ini capaian vaksinasi di Kota Palembang sebenarnya sudah 58 persen. Namun demikian, data di sistem Dinas Kesehatan tercatat 51,9 persen.

Untuk itu dibutuhkan upaya yang lebih optimal agar pada akhir Oktober 2021 sudah mencapai 70 persen dari total penduduk Palembang.

Terkait ketersediaan vaksin, menurutnya, sejauh ini masih tersedia karena stok vaksin dapat dialokasikan melalui aplikasi sehingga jika habis maka akan langsung didrop pemerintah pusat.

Lewat aplikasi SMILE ini bisa dilihat kekurangan vaksin, kalau sudah habis bisa langsung di drop dari pusat, kata dia.

Sejumlah para pakar epidemiologi di Indonesia memprediksi Indonesia berpotensi masuk puncak ketiga COVID-19 pada Desember 2021.

Prediksi gelombang ketiga itu bakal terjadi apabila capaian vaksinasi COVID-19 nasional tak sampai 50 persen pada akhir tahun 2021.

Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Palembang terus mengingatkan dan mengimbau masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat.

"Ancaman gelombang ketiga ini memang secara penjelasannya secara teori begini vaksinasi kita itu hanya bertahan selama enam bulan,” ujar dia. Ia menerangkan kekebalan atau antibodi menurun setelah enam bulan divaksinasi.

Sementara vaksinasi telah mulai sejak Januari, Februari dan tenaga kesehatan sudah ada yang booster (vaksin dosis ketiga).

Fenty mengemukakan perkiraan akhir tahun ada ancaman ketiga karena antibodi yang sudah mulai menurun tersebut.

"Karena itu, kita harus tetap menjaga protokol kesehatan. Jangan sampai sudah vaksin malah jadi euforia dan merasa aman,” kata dia.*