Basarnas evakuasi jasad korban tenggelam di Kabupaten Merangin

id Basarnas Jambi, evaluasi korban tenggelam

Basarnas evakuasi jasad korban tenggelam di Kabupaten Merangin

Tim Basarnas saat melakukan evaluasi korban tenggelam.(ANTARA/HO)

Jambi (ANTARA) - Basarnas Bengkulu berhasil mengevakuasi  seorang anggota Flora dan Fauna Internasional, Hendar yang tewas tenggelam terseret arus Sungai Langkup di Kabupaten Merangin, Jambi pada Sabtu (16/10).

Humas Basarnas Jambi, M Lutfi melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jambi, Selasa, mengatakan, korban Hendar awalnya ditemukan oleh seorang pemancing yang kemudian dilaporkan ke Basarnas yang kemudian oleh tim Jambi berkoordinasi dengan Basarnas Bengkulu untuk melakukan evakuasi pada Senin (18/10) sekitar pukul 19.00 WIB.

Korban ditemukan dan dievakuasi oleh tim Basarnas di sungai dari lokasi tempat korban terjatuh yang berjarak sejauh 32 KM dari lokasi kejadian dan saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Kronologi penemuannya, tim SAR gabungan mendapat informasi dari warga yang sedang memancing di Desa Sidomulyo bahwa telah ditemukan orang hanyut di Sungai Ujung Tolan yang identitas dan cirinya sesuai dengan korban atas nama Hendar (52).

"Korban ditemukan sejauh kurang lebih 32 KM dan sudah memasuki wilayah Muko Muko dalam keadaan meninggal dunia dan karena jarak tim Jambi cukup jauh sedangkan tim Bengkulu lebih dekat maka mereka yang mengevakuasinya," kata Lutfi.

Selanjutnya korban langsung dievakuasi oleh Basarnas Bengkulu, Pos SAR Muko Muko menuju Puskesmas Penarik Kabupaten Muko Muko, setelah korban selesai dievakuasi, Tim SAR Gabungan Kembali ke kesatuan masing-masing.

Korban tenggelam tersebut adalah satu anggota LSM lingkungan yang terjatuh dan tenggelam di sungai saat menjalani tugas mencari keberadaan jejak harimau yang telah memangsa warga setempat.

Komunikasi Basarnas Jambi terima informasi dari Pak Wido anggota Flora Fauna Internasional bahwa telah terjadi satu orang anggotanya tenggelam di Sungai Langkup Desa Renah Kemumuh, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 16 Oktober 2021 sekitar pukul 10.00 WIB, dimana korban bersama empat orang temannya sedang melakukan pemantauan terhadap harimau di daerah tersebut.