Pemkab OKU segera perbaiki jembatan rusak akibat diterjang banjir

id Perbaikan jembatan gantung, akses masyarakat, percepatan perbaikan jembatan, Bupati tinjau lokasi banjir, Pemkab OKU

Pemkab OKU segera  perbaiki jembatan rusak akibat diterjang banjir

Pelaksana Harian Bupati OKU, Sumsel Edwar Chandra meninjau lokasi banjir di Kecamatan Muara Jaya, Selasa (19/10/2021). (FOTO ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan segera memperbaiki jembatan gantung di tiga kecamatan yang rusak berat akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Minggu (17/10).

"Perbaikan akan segera dilakukan," kata Pelaksana Harian Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Edward Candra saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Muara Jaya, Selasa.

Jembatan gantung yang rusak akibat banjir bandang tersebut tersebar di tiga kecamatan meliputi Desa Lubuk Tupak dan Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya dan Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Pengandonan serta Desa Tubohan, Kecamatan Semidang Aji.

Dia menjelaskan, percepatan perbaikan jembatan yang terputus itu dilakukan mengingat jembatan gantung merupakan satu-satunya akses masyarakat di wilayah itu menuju ke kebun yang berada di seberang sungai.

Pihaknya telah mengambil langkah strategis dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumsel dan pemerintah pusat untuk pembangunan jembatan yang terputus agar dapat diselesaikan sehingga aktivitas masyarakat kembali normal.

"Solusinya akan dibangun lebih awal melalui APBD Kabupaten OKU Tahun 2022," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati bersama forkompinda Pemkab Kabupaten OKU menyerahkan bantuan sebanyak 140 paket sembako kepada ratusan warga korban banjir bandang di wilayah itu.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang tiga desa meliputi Desa Lubuk Tupak, Muara Saeh dan Desa Lontar, Kecamatan Muara Jaya dengan ketinggian air mencapai 1-1,5 meter.

Bencana alam yang disebabkan luapan Sungai Ogan akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Minggu (17/10) sejak pukul 19.25 WIB tersebut merendam ratusan rumah penduduk serta merusak sejumlah fasilitas umum seperti balai desa, masjid dan sekolah serta empat unit jembatan gantung di dua kecamatan lainnya hingga rusak berat.

Berdasarkan data dari BPBD OKU tercatat sebanyak 140 unit rumah di tiga desa tersebut terdampak banjir dan puluhan warga terpaksa mengungsi ke tempat pengungsian guna mengantisipasi banjir susulan.