Sumatera Selatan (ANTARA) - Kota Palembang di Provinsi Sumatera Selatan membutuhkan 120 infrastruktur kolam retensi untuk memaksimalkan resapan air sehingga bencana banjir yang kerap terjadi saat musim penghujan tiba dapat ditanggulangi.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) Wilayah VIII Palembang Maryadi di Palembang, Jumat mengatakan berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya jumlah kolam retensi tersebut dinilai sangat relevan dengan kondisi yang ada.
Sebab Kota Palembang yang merupakan wilayah dataran rendah dan rawa saat ini baru memiliki 42 kolam retensi.
Sehingga air yang tumpah dipermukaan tidak terserap maksimal untuk dialirkan kembali ke Sungai.
Hal itulah yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir selalu timbul setiap tahunnya.
“Jadi lebih kurang butuh 78 lagi infrastruktur kolam retensi yang perlu disiapkan untuk memaksimalkan resapan air di lokasi-lokasi dinilai rawan tergenangi air,” kata dia.
Menurutnya, dalam hal ini BBWSS VIII Palembang akan merealisasikannya tahap demi tahap. Seperti yang saat ini sedang diupayakan pembangunan satu infrastruktur kolam retensi di wilayah Simpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Kecamatan Sukarame.
Kolam retensi tersebut untuk menggenapi kolam yang sudah ada seperti kolam retensi Brimob Jalan Demang Lebar Daun, Jakabaring dan Sungai Bendung.
Selain itu untuk menciptakan Palembang bebas dari banjir pihaknya bersama otoritas terkait juga sedang menggencarkan kegiatan pembersihan bantaran Sungai.
Seperti menggandeng puluhan komunitas peduli sungai untuk memulai kampanye bersih sungai dan saluran air di beberapa titik Kota Palembang.
“Kami setiap Sabtu dan Minggu bersama komunitas membersihkan sungai serta saluran air yang penuh sampah dan kotoran meminimalisir banjir,” tandasnya.
Berita Terkait
Juan Jesus dongkol dengan keputusan FIGC terkait rasisme
Kamis, 28 Maret 2024 11:38 Wib
Karena sakit hati, pencari kepiting di bunuh
Kamis, 28 Maret 2024 11:37 Wib
Artis Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Edtech Cakap: Gen Z paling masif adopsi slang bahasa Inggris
Kamis, 28 Maret 2024 11:25 Wib
Waspadai atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan
Kamis, 28 Maret 2024 11:19 Wib
"Carbon capture storage" berpeluang jadi bisnis baru
Kamis, 28 Maret 2024 11:18 Wib
Gus Kikin nilai sisi edukasi film horor sangat kurang
Kamis, 28 Maret 2024 11:04 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib