Bahasa Komering diusulkan masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

id Bahasa Komering, kamus besar bahasa Indonesia, adat budaya OKU Timur, penyusunan kosakata, Balai Bahasa Sumsel, Dinas Pe

Bahasa Komering diusulkan masuk  dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah menerima kunjungan Tim Sembilan Perumus Kongres Kebudayaan Komering, Kamis. (ANTARA/Edo Purmana/21)

Bahasa Komering sangat kaya kosa katanya sehingga penyusunan kamus dilakukan secara bertahap untuk dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Martapura (ANTARA) - Bahasa Komering dari adat budaya di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, diusulkan masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) agar lebih dikenal masyarakat luas.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Sopiyan Hadi di Martapura, Kamis, menyampaikan sejauh ini bahasa Komering telah masuk dalam mata pelajaran muatan lokal di sekolah di wilayah setempat.

Untuk menjaga dan melestarikan bahasa khas daerah berjuluk Bumi Sebiduk Sehaluan tersebut saat ini pihaknya tengah menyusun Kamus Bahasa Komering dengan menggandeng Balai Bahasa Provinsi Sumsel.

Menurut dia, Bahasa Komering sangat kaya kosa katanya sehingga penyusunan kamus dilakukan secara bertahap untuk dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

"Penyusunan ini dilakukan agar Bahasa Komering masuk dalam kamus besar Bahasa Indonesia," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sumsel, Umar Solikhan menambahkan bahasa daerah Komering harus direvitalisasi demi menjaga agar jangan sampai adat budaya OKU Timur ini punah akibat tergerus zaman.

"Balai Bahasa Sumsel terus melakukan pembinaan, pengembangan, pelindungan bahasa dan sastra, termasuk Bahasa Komering yang harus tetap dilestarikan. Untuk tahun ini kami fokus pada kegiatan di OKU Timur khusus Komering," ungkapnya.

Untuk masuk dalam kamus besar Bahasa Indonesia, lanjut dia, penyusunan kosakata Bahasa Komering perlu dilakukan selanjutnya membuat kamus lengkap Bahasa Komering menjadi salah satu sarana konservasi bahasa daerah.

"Jika tidak dikonservasi, bahasa daerah akan punah seiring perubahan generasi terlebih saat ini era globalisasi," ujarnya.