Siswa SD korban pengeroyokan di Musi Rawas tak sadarkan diri dirawat di ICU

id Siswa SD korban pengeroyokan di Musi Rawas dirawat di ICU,Pengeroyokan siswa SD di musi rawas SUmatera Selatan

Siswa SD korban pengeroyokan di Musi Rawas tak sadarkan diri dirawat di ICU

Korban pengeroyokan AFS (12) siswa kelas lima SD Negeri Lubuk Ngin, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dikabarkan koma mengalami retak tulang leher di rawat di ruang Bougenville ICU RSUD Dr Shobirin Kota Lubuk Linggau, Kamis (14/10/2021) (ANTARA/HO)

Terduga para pelaku itu mengurung korban di dalam kelas, lalu mereka ada yang memegangi tangan korban, mencekik lehernya seraya memukulinya
Sumatera Selatan (ANTARA) - Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, yang diduga menjadi korban pengeroyokan kini dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Dr Shobirin Kota Lubuk Linggau,  karena mengalami retak tulang di bagian leher dan tidak sadarkan diri.

Korban AFS (12) siswa kelas lima SD Negeri Lubuk Ngin, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas ini dikabarkan tidak sadarkan diri atau koma lantaran dalam aksi pengeroyokan oleh teman satu sekolahnya itu korban mengalami retak tulang di bagian leher.

Ibu korban Novikawati (41) di Musi Rawas, Kamis mengatakan, kejadian pengeroyokan yang menimpa anaknya tersebut terjadi pada Senin (10/10) di ruang kelasnya, setelah itu diketahui oleh guru korban langsung dilarikan Puskesmas terdekat.

Namun karena khawatir terjadi sesuatu yang parah terhadap anaknya, lantas langsung dibawa ke ruang ICU DR Shobirin Lubuk Linggau.

“Selama beberapa hari dirawat. Anak saya koma, dokter mendiagnosa ada keretakan  tulang leher anak saya dan mesti harus dioperasi di Palembang,” kata dia.

Untuk itu, Ia mengaku berat untuk melaksanakannya lantaran keterbatasan ekonomi.

Novikawati menjelaskan, anaknya dikeroyok oleh empat orang yang tiga di antaranya merupakan kakak kelas korban dan satu laki-laki merupakan adik kelas korban.

"Saya tidak tau betul kejadiannya seperti apa tapi pengakuan teman-temannya ada empat orang yang melakukan pengeroyokan saat itu,” ujarnya.

Terduga para pelaku itu mengurung korban di dalam kelas, lalu mereka ada yang memegangi tangan korban, mencekik lehernya seraya memukulinya.

“Terkait ini semoga bisa dituntaskan oleh pihak sekolah, kami dan keluarga masih fokus untuk menyembuhkan anak saya ini,”ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas Irwan Efendy mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi terkait dugaan pengeroyokan tersebut. Lantas saat ini sedang mendalami kejadian tersebut bersama pihak sekolah.

“Sedang dibahas dengan pihak sekolah,” tandasnya.