Jakarta (ANTARA) - Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO berharap jika kegiatan mencuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir tidak hanya diterapkan selama pandemi COVID-19 saja.
CTPS telah terbukti dapat mencegah beberapa penyakit menular seperti diare, typhoid hingga hepatitis. Kampanye CTPS ini pun semakin digencarkan ketika pandemi COVID-19 melanda dunia bahkan enam langkah cara mencuci tangan yang benar ditambahkan satu poin lagi.
"Kami harapkan CTPS bisa menjadi perilaku masyarakat, tidak harus pada pandemi tapi juga bisa berlangsung terus-menerus karena memang CTPS ini bisa mencegah penyakit-penyakit menular di mana Indonesia masih banyak terdapat penyakit menular," ujar dr. Imran dalam webinar Hari Cuci Tangan Sedunia 2021 pada Kamis.
Enam langkah mencuci tangan pakai sabun yang dikampanyekan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah membasahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, lalu ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut, menggosok kedua punggung tangan secara bergantian, membersihkan jari-jari dan sela-sela jari dan membersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
Kemudian gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian serta letakkan ujung jari ke telapak tangan dan kemudian gosok perlahan. Lakukan proses mencuci tangan ini minimal 20 detik.
Lalu satu langkah lagi yang ditambahkan pada panduan cuci tangan adalah membersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.
dr. Imran juga mengatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan kampanye CTPS dengan lima sasaran yakni rumah tangga, sekolah atau dunia pendidikan, tempat kerja atau kantor, fasilitas kesehatan serta tempat umum seperti rumah ibadah, pasar terminal dan lainnya.
"CTPS ini jadi syarat tidak tertular atau menularkan, ini menjadi kewajiban. Di tempat umum atau tempat lain yang banyak masyarakat berkumpul juga harus tersedia sabun, air agar masyarakat bisa akses," kata dr. Imran.
Sementara itu, yang tak kalah penting untuk mencegah penyakit adalah penggunaan masker. Menurut dr. Imran, penggunaan masker masih perlu untuk dilakukan meski kasus COVID-19 telah mengalami penurunan.
"Saya rasa kedepan juga masih kita butuhkan sebagai adaptasi kebiasaan baru bahwa menggunakan masker bisa mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan atas kemudian TBC yang di Indonesia masih cukup tinggi, masih posisi kedua di dunia untuk penyebarannya dan untuk menghalau polusi udara," ujar dr. Imran.
"Untuk daerah perkotaan menggunakan masker diharapkan tidak terkena polusi udara, begitu juga dengan yang dekat-dekat rumah berguna untuk mencegah menghirup asap rokok," lanjutnya.
Berita Terkait
Hamas: Keputusan hentikan perang Gaza ada di tangan AS
Senin, 1 April 2024 14:13 Wib
Gajah mati dan gadingnya hilang, polisi turun tangan
Senin, 25 Maret 2024 21:17 Wib
Perampokan toko arloji mewah di Hong Kong, 6 WNI berurusan dengan polisi
Rabu, 20 Maret 2024 3:05 Wib
Sebelum diringkus pengedar narkoba tabrak mobil polisi, seorang polisi patah tangan
Sabtu, 16 Maret 2024 10:22 Wib
Prabowo sebut pemerintah perlu turun tangan lestarikan warisan budaya
Minggu, 4 Februari 2024 22:30 Wib
Ogan Komering Ulu miliki gerai pusat oleh-oleh
Sabtu, 3 Februari 2024 18:38 Wib
Terlibat tawuran, tangan remaja terluka parah akibatsenjata tajam
Senin, 29 Januari 2024 15:48 Wib
KPK amankan 11 orang dari OTT di Kalimantan Timur
Jumat, 24 November 2023 11:08 Wib