Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyatakan, pulihnya ekosistem mangrove diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan emisi karbon.
Menurut, Kepala Kelompok Kerja Hubungan Masyarakat (BRGM) Didy Wurjanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin mengatakan, mangrove menyimpan cadangan karbon 4-5 kali lebih besar dibanding hutan daratan.
Oleh karena itu, lanjutnya, BRGM menyambut positif tingginya minat warga di sejumlah wilayah di tanah air untuk melakukan penanaman pohon mangrove, salah satunya Desa Sungai Panji Panji, Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
"Target rehabilitasi mangrove di Desa Sungai Panji Panji seluas 60 hektare. Sejauh ini, masyarakat telah berhasil menanam sekitar 50 persen atau 30 hektare dan penanaman diprediksi akan rampung pada Desember 2021," ujarnya.
Didy menambahkan, kegiatan rehabilitasi mangrove yang dipelopori Presiden Jokowi ini merupakan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement sebagai upaya antisipasi perubahan iklim dunia.
Targetkan rehabilitasi mangrove di seluruh Indonesia tahun 2021, tambahnya, seluas 34.000 hektare pada tahun 2021.
Sementara itu Kepala Desa Sungai Panji Panji I'timaduddin menyatakan sebelum era 1980an pembabatan hutan di ekosistem mangrove secara liar sempat terjadi di desanya, di mana warga menebang kayu untuk dijual, membangun rumah, ataupun dijadikan perahu nelayan.
Maraknya penebangan liar itu, lanjutnya, membuat ekosistem mangrove rusak, bahkan sempat terjadi abrasi akibat terganggunya keseimbangan alam.
"Sadar dampak yang ditimbulkan begitu besar, warga kini secara bergotong royong kembali menanam pohon dan bersatu untuk menjaga alam demi kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang," katanya.
Dikatakannya, warga bahkan terlihat sangat antusias mendukung rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dengan pola penanaman bibit mangrove melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Penanaman bibit mangrove mendukung betul agar tidak ada abrasi lagi, kedua untuk kehidupan juga karena hutan sudah tidak ada lagi. Saya berharap kelak ini bakal jadi tempat wisata sehingga bisa meningkatkan ekonomi warga. Kalau ada wisata kan bagus,” ujarnya.
Berita Terkait
Dua owa siamang dievakuasi dari kandang warga, selanjutnya masuk pusat rehabilitasi BKSDA
Rabu, 27 Maret 2024 21:05 Wib
Kemenkumham Sumsel membuka program rehabilitasi narapidana narkoba
Senin, 4 Maret 2024 21:02 Wib
MedcoEnergi tanam 1,39 juta pohon di wiayah DAS Sumsel
Kamis, 8 Februari 2024 17:00 Wib
Lapas Muara Beliti rehabilitasi 130 napi pencandu narkoba
Senin, 29 Januari 2024 22:39 Wib
Kemenkumham Sumsel rehabilitasi ratusan napi pecandu narkoba
Sabtu, 13 Januari 2024 13:59 Wib
Dinas Kehutanan Sumsel lakukan peningkatan rehabilitasi mangrove
Sabtu, 2 Desember 2023 16:13 Wib
Kejati Sumsel tangkap buronan korupsi rehabilitasi jalan tahun 2019
Selasa, 14 November 2023 14:29 Wib
Di Sumut, Rindam-Mako Brimob dijadikan tempat rehabilitasi penyalahguna narkoba
Jumat, 3 November 2023 15:45 Wib