Rano Karno apresiasi Festival Kapitan Jonker

id Festival Kapitan Jonker,Dispar Maluku

Rano Karno apresiasi Festival Kapitan Jonker

Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat Rano Karno menyatakan apresiasinya dalam tayangan virtual Festival Kapitan Jonker yang digelar oleh Dinas Pariwisata Provinsi Maluku di Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat. ANTARA/Shariva Alaidrus

Ambon (ANTARA) - Mantan Gubernur Banten Rano Karno yang kini menjadi anggota DPR RI mengapresiasi pelaksanaan Festival Kapitan Jonker oleh Dinas Pariwisata Provinsi (Dispar) Maluku secara virtual dari Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat di kanal YouTube mereka, Selasa.

"Saya mengapresiasi inisiasi adanya Festival Kapitan Jonker tahun 2021. Event yang mengangkat potensi wisata sejarah dan budaya serta alam lainnya," kata Rano Karno dalam tayangan virtual Festival Kapitan Jonker.

Politisi yang sebelumnya dikenal sebagai aktor itu mengatakan Maluku dan Banten memiliki kedekatan historis dalam menghadapi kolonialisme, karena Kapitan Jonker bersama tokoh Ratu Bagus Abdul Kamal dari Banten dan pasukannya pernah berencana untuk berbalik melakukan perlawanan terhadap pemerintah Hindia-Belanda.

Rencana untuk melawan balik penjajah yang selama ini mempekerjakan dia sebagai serdadu, dikarenakan saat itu suku-suku di Nusantara mulai dipaksa untuk dikotak-kotakan.

Kisah itu, kata Rano Karno, kendati terjadi beratus tahun lalu, perlu diangkat untuk menjadi motivasi persatuan Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.

"Semoga semangat Kapitan Jonker dari Manipa, Maluku, bersama Ratu Bagus Abdul Kamal dari Banten menjadi semangat kita sekalian dalam mengangkat potensi daerah demi persatuan dan kemajuan bangsa," kata Rano Karno.

Digelar secara virtual dari Tumalehu Barat, Kecamatan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat oleh Dispar Maluku, Festival Kapitan Jonker merupakan rangkaian promosi pariwisata Maluku yang mengusung tema "Romansa Patriotisme Masa Lalu Memperkuat Nasionalisme Masa Kini".

Festival ini memperkenalkan kekayaan alam, seni, budaya, kuliner dan permainan tradisional di Manipa. Berbagai pertunjukan musik dan atraksi hiburan juga ditampilkan dalam video berdurasi 1 jam 42 menit tersebut.

Berdasarkan catatan sejarah "Timbulnja Militerisme Ambon: Sebagai Suatu Persoalan Politik Sosial–Ekonomis" yang ditulis oleh I.O. Nanulaitta pada 1966, Kapitan Jonker disebutkan bernama asli Ahmad Sangaji yang berasal dari Tumaleho, Manipa, Kabupaten Seram Barat.

Namanya dikenal karena menjadi serdadu Belanda dengan anggota pasukan yang berasal dari berbagai wilayah Nusantara. Ia berkali-kali membuat penjajah menang dalam berbagai pertempuran.