Sinergitas vaksinasi percepat wujudkan kekebalan komunal

id Sinergisitas ,vaksinasi ,herd immunity ,percepat 'herd immunity',vaksinasi sumsel

Sinergitas vaksinasi percepat wujudkan kekebalan komunal

Pelayanan vaksinasi COVID-19 di Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah)

Kegiatan itu merupakan salah satu cara untuk menyukseskan program nasional vaksinasi COVID-19 satu juta dosis per hari
Palembang (ANTARA) - Pandemi COVID-19 yang melanda wilayah Sumatera Selatan sejak Maret 2020 menimbulkan dampak ekonomi dan sosial di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu dan wilayah lainnya di Tanah Air.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi pandemi tersebut, seperti menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), protokol kesehatan secara ketat, dan program vaksinasi untuk menciptakan kekebalan komunal dari penularan virus corona jenis baru itu.

Untuk mewujudkan kekebalan komunal dari penularan COVID-19, Pemerintah Provinsi Sumsel berupaya menggalakkan program vaksinasi bersinergi dengan TNI/Polri, partai politik, organisasi sosial kemasyarakatan dan agama, perusahaan swasta, BUMN, dan lembaga pendidikan.

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini mengatakan untuk melakukan percepatan terciptanya kekebalan komunal, selain mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, pihaknya juga berupaya mengoptimalkan petugas kesehatan di 457 fasilitas kesehatan (faskes) yang tersebar di 17 kabupaten dan kota.

Petugas atau tenaga vaksinator di fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit diminta lebih gencar menjalankan kegiatan vaksinasi COVID-19, baik dilakukan sendiri maupun menggandeng berbagai pihak,TNI/Polri, instansi pemerintah, dan swasta.

Dengan gencarnya pelayanan vaksinasi diharapkan vaksinasi COVID-19 di wilayah Sumsel yang dimulai sejak 14 Januari 2021 bisa terealisasi sesuai target 6,3 juta jiwa hingga awal 2022.

Baca juga: Masyarakat Sumsel diingatkan tidak melonnggarkan prokes
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menambahkan pihaknya bersama jajaran di 17 kabupaten/kota berupaya mengawal dan membantu tim medis di 457 faskes yang disiapkan untuk menyukseskan program nasional vaksinasi COVID-19 satu juta dosis per hari.

Pengawalan dilakukan bersinergi dengan TNI, pemkab/pemkot beserta jajaran Dinas Kesehatan masing-masing daerah.

Selain melakukan pengawalan, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga bisa mencegah terinfeksi virus corona jenis baru itu.

"Melalui upaya tersebut diharapkan pelaksanaan vaksinasi di provinsi ini tanpa hambatan berarti sehingga bisa diselesaikan sesuai dengan jadwal dan target yang ditetapkan pemerintah daerah dan pusat," ujar dia.

Vaksinasi massal

Kegiatan vaksinasi massal di wilayah Sumatera Selatan baru-baru ini dilakukan oleh Polda Sumsel, PHRI, dan PDI-P provinsi setempat.

Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menggalakkan pelayanan vaksinasi COVID-19 secara massal melalui program "Vaksin Merdeka" untuk mewujudkan kekebalan komunal dari penularan COVID-19.


Baca juga: Sumsel terima alokasi 99.460 dosis vaksin Pfizer, puluhan ribu dosis untuk Muba dan OKI
Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan kegiatan vaksinasi massal yang dilakukan jajaran polda dalam beberapa bulan terakhir akan lebih digalakkan sehingga bisa segera tercipta kekebalan komunal dan pandemi COVID-19 dapat segera diakhiri.

Untuk menyukseskan program vaksinasi tersebut, pihaknya mengajak masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu mengikuti pelayanan vaksinasi yang digelar satuan wilayah atau di tingkat polres.

"Kegiatan itu merupakan salah satu cara untuk menyukseskan program nasional vaksinasi COVID-19 satu juta dosis per hari," ujarnya.

Untuk mengajak masyarakat mengikuti kegiatan vaksinasi massal itu, tim Biddokkes Polda Sumsel dan polres berupaya melakukan sosialisasi menggunakan berbagai saluran media massa, termasuk media sosial dengan bahasa lokal.

Anjuran pemerintah untuk vaksin harus diikuti demi menjaga masyarakat terhindar dari penularan virus corona dan membentuk kekebalan komunal dari penularan COVID-19.

Untuk menyukseskan kegiatan vaksinasi massal dan mencegah timbulnya klaster penularan COVID-19, masyarakat diingatkan selalu mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, kata mantan Kapolda Sumatera Barat itu.

Sementara itu, Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wilayah Sumatera Selatan berupaya meningkatkan kegiatan vaksinasi massal untuk memberikan perlindungan terhadap karyawan hotel dan restoran dari penularan COVID-19.

"Sejak Juni 2021 kami telah memfasilitasi sekitar 20.000 karyawan hotel dan restoran untuk disuntik vaksin COVID-19," kata Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin.

Kegiatan vaksinasi COVID-19 secara massal juga digelar pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Selatan.

Pelayanan vaksinasi massal bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Sumsel itu, digelar di Kantor DPD PDIP di Jalan Basuki Rahmad Palembang, Selasa (5/10), diikuti ratusan peserta, baik kader partai maupun masyarakat umum.

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel M. Giri Ramanda N. Kiemas mengatakan pihaknya berupaya mendukung program vaksinasi COVID-19 yang dilakukan pemerintah provinsi setempat sejak 14 Januari 2021 dengan membuka pelayanan massal.

Pelayanan penyuntikan vaksin tersebut tidak hanya untuk kader dan simpatisan partai, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat mempercepat pelayanan vaksinasi sesuai dengan target atau sasaran yang ditetapkan Pemprov Sumsel, yakni 6,3 juta jiwa hingga awal 2022.

Stok vaksin

Stok vaksin di Provinsi Sumatera Selatan diupayakan selalu tersedia dalam jumlah cukup agar tidak menghambat kegiatan percepatan vaksinasi.

Anggota DPRD Sumatera Selatan berupaya memperjuangkan tambahan vaksin COVID-19 untuk mendukung percepatan program vaksinasi dan mewujudkan kekebalan komunal di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Syaiful Padli mengatakan program vaksinasi yang telah berjalan dengan baik sejak Januari 2021 sempat terganggu karena terbatasnya stok vaksin.

Baca juga: Tingkat ketersisian rumah sakit di Sumsel semakin membaik
Baca juga: Masyarakat Sumsel diingatkan tidak melonnggarkan prokes


Untuk mengatasi masalah itu diupayakan pendekatan dengan pihak Kemenkes untuk menambah stok sesuai kebutuhan.

Dia menjelaskan hingga sekarang stok vaksin COVID-19 di Sumsel terbatas jauh di bawah jumlah sasaran vaksin sebanyak 6.303.096 juta jiwa.

"Untuk memperjuangkan tambahan vaksin sesuai dengan target sasaran tersebut, rombongan Komisi V DPRD Sumsel pada pertengahan September 2021 berkunjung ke Kementerian Kesehatan diterima Plt Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) dr. Maxi Rein Rondunuwu dan jajaran," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan pejabat Kemenkes itu, permintaan tambahan vaksin COVID-19 akan dipenuhi sesuai dengan kebutuhan Sumsel.

Sebagai gambaran jumlah fasilitas kesehatan vaksinasi Sumsel ada 457 layanan (puskesmas, rumah sakit, dan klinik).

Kemampuan faskes tersebut rata-rata melakukan vaksinasi harian 150 orang, artinya total kebutuhan vaksin sebanyak 68.550 orang per hari.

Sementara total dosis vaksin diterima Sumsel sekarang ini sekitar 2.926.000 dosis dari target 6,3 juta orang atau (12,6 juta dosis).

Berdasarkan data tersebut, Sumsel masih kurang 9,7 juta dosis, sedangkan kuota yang diterima Sumsel saat ini hanya 365 ribu dosis per bulan.

Dengan dukungan DPRD Sumsel dan sinergitas pelayanan vaksinasi COVID-19 secara massal, bisa segera tercipta kekebalan komunal dari penularan virus corona serta program pemulihan ekonomi dampak pandemi cukup panjang itu bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Tingkat ketersisian rumah sakit di Sumsel semakin membaik
Baca juga: Dinkes Sumsel dukung PTM dengan percepat vaksinasi pelajar