Seoul (ANTARA) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan dia bersedia memulihkan hubungan langsung antar-Korea yang terputus bulan depan.
Namun Kim menuduh Amerika Serikat mengusulkan pembicaraan tanpa mengubah "kebijakan bermusuhan" terhadap Korut, media pemerintah KCNA melaporkan pada Kamis.
Dalam pidatonya di Majelis Tertinggi Rakyat, parlemen yang selalu menyetujui eksekutif di negara tertutup itu, Kim mengatakan ancaman militer AS dan kebijakan bermusuhan tetap tidak berubah di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden.
Pemerintahan Biden mengatakan telah menghubungi Pyongyang untuk memecahkan kebuntuan atas pembicaraan yang bertujuan untuk melucuti program nuklir dan misilnya dengan imbalan keringanan sanksi AS.
Namun Kim mengatakan tawaran berhubungan kembali dan dialog hanyalah "kedok" untuk kebijakan bermusuhan yang berkelanjutan.
Kim menyatakan kesediaannya untuk menyambungkan kembali hubungan langsung antar-Korea mulai Oktober "sebagai bagian dari upaya mewujudkan harapan masyarakat akan hubungan yang lebih baik dan perdamaian abadi" antara kedua pihak yang bersaing itu, kata kantor berita resmi KCNA.
Korea Utara memutuskan hubungan langsung pada awal Agustus, hanya beberapa hari setelah membukanya kembali untuk pertama kalinya dalam setahun di tengah hubungan yang menegang.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Marc Marquez incar podium di Race MotoGP Amerika
Minggu, 14 April 2024 11:23 Wib
Bagnaia bertekad tebus kekalahan tahun lalu di MotoGP Amerika
Sabtu, 13 April 2024 11:53 Wib
Iran kirim pesan penting ke Amerika Serikat atas dugaan serangan Israel di konsulat
Selasa, 2 April 2024 15:06 Wib
Houthi bersumpah menyerang lebih efektif kapal AS, Inggris dan Israel
Jumat, 22 Maret 2024 9:49 Wib
"Agak Laen" film Indonesia pertama tayang di Amerika
Selasa, 19 Maret 2024 11:07 Wib
Amerika diminta hentikan serangan Israel daripada bagikan bantuan di Gaza
Selasa, 5 Maret 2024 11:24 Wib
Bos Apple minta klub MLS pelajari "efek bisnis" Messi
Jumat, 23 Februari 2024 11:38 Wib
Menlu China akan bertemu penasihat Biden di tengah konflik LautMerah
Jumat, 26 Januari 2024 16:41 Wib