Polisi tahan ayah dan anak pengeroyok pelajar

id Rejang Lebong ,pengeroyokan pelajar ,Sampson Sosa Hutapea

Polisi tahan ayah dan anak pengeroyok pelajar

AKP Sampson Sosa Hutapea, Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong. ANTARA/Nur Muhamad

Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Polda Bengkulu menahan dua warga daerah ini yang berstatus ayah dan anak diduga terlibat kasus pengeroyokan pelajar SMP sehingga mengalami luka parah.

Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong AKP Sampson Sosa Hutapea, di Mapolres Rejang Lebong, Selasa, mengatakan kasus pengeroyokan seorang pelajar SMP oleh ayah dan anak pada Jumat (24/9) sekitar pukul 10.30 WIB, di Jalan S Sukowati Curup viral di media sosial, setelah korban bersimbah darah direkam warga.

Dia menjelaskan, terduga pelaku yang berstatus ayah dan anak dalam kasus ini ialah ES (40) dan KZF (14) yang beralamat di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur. Sedangkan korbannya FD (13), warga Desa Air Meles Bawah, Kecamatan Curup Timur.

"Jadi karena pelaku ini bapak dan anak, mungkin untuk yang anak akan kami sesuaikan dengan perlindungan anak, untuk perkembangan lanjutnya nanti akan kami infokan," kata dia pula.

Kedua terduga pelaku itu, kata dia, menyerahkan diri ke Mapolres Rejang Lebong pada Senin (27/9) siang, setelah sempat menghilang usai kejadian pengeroyokan.

Dia menambahkan, sejauh ini kondisi korban (FD) berdasarkan hasil visum mengalami lebam di bagian mata sebelah kiri, luka sobek di bawah mata sebelah kiri, dan juga ada bekas pukulan benda tumpul di bagian punggung.

Kronologis kejadian itu bermula dari cekcok yang terjadi di sekolah antara anak, korban maupun pelaku, dan diperkirakan saat terjadi perkelahian antara keduanya orangtua pelaku ini ikut mengeroyok korbannya, sehingga terluka akibat dipukul benda tumpul.

"Untuk sementara ini, kami belum bisa pastikan apakah keduanya bisa dinaikkan menjadi tersangka, namun kami akan mendalami lagi," ujarnya pula.

Sebelumnya, video seorang pelajar SMP di Rejang Lebong mengalami luka di bagian mata akibat dikeroyok beberapa orang, mendapat perhatian masyarakat luas, setelah beredar di media sosial baik Facebook maupun WhatsApp.