Polres OI tetapkan seorang pria ODGJ tersangka pembunuhan

id odgj tersangka pembunuhan,tersangka pembunuhan

Polres OI tetapkan seorang pria ODGJ  tersangka pembunuhan

Tersangka kasus pembunuhan AS (34), warga Desa Seri Banding, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel). ANTARA/HO

Sumatera Selatan (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Ogan Ilir, Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menetapkan seorang pria berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sebagai tersangka kasus pembunuhan.

Tersangka berinisial AS (34), warga Desa Seri Banding, Kecamatan Pemulutan Barat, Kabupaten Ogan Ilir (OI). Dia diduga sebagai pelaku pembunuhan sadis terhadap T (52) yang tewas dengan kondisi leher hampir putus.

Kepala Polires Ogan Ilir Ajun Komisari Besar Polisi Yusantiyo Sandhy di Indralaya, Sabtu, mengatakan meskipun tersangka tercatat dalam buku rekap sebagai ODGJ, dan kondisi mentalnya itu juga dibenarkan oleh pihak keluarga, namun status hukumnya dalam kasus tersebut tetap sebagai tersangka.

“Kami tetapkan sebagai tersangka. Saat proses BAP, penyidik tidak menemukan kejanggalan sebab semua berjalan lancar yang bersangkutan masih nyambung. Namun tetap, langkah selanjutnya menunggu hasil proses penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut oleh otoritas kesehatan jiwa,” kata dia lagi.

Menurutnya, tersangka sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar Palembang untuk diobservasi kondisi kejiwaannya.

Nanti setelah didapatkan hasil pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, maka penyidik bisa menentukan konstruksi hukum terhadap tersangka.

“Hasilnya baru bisa dipastikan hingga dua minggu ke depan,” ujarnya, didampingi Kasat Reskrim Polres OI Ajun Komisaris Polisi Shisca Agustina.

Tersangka AS ditangkap Unit Reskrim Polsek Pemulutan dan Tim Opsnal Satreskrim Polres OI di rumahnya nyaris tanpa perlawanan, dan langsung dibawa ke Mapolres OI pada Rabu (22/9) malam.

Penangkapan terhadap tersangka tersebut dilakukan setelah polisi mendapatkan keterangan dari saksi-saksi, dan sekaligus diperkuat dengan hasil visum jasad korban dari Laboratorium Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Mohammad Hasan.

Berdasarkan pemeriksaan saksi dan barang bukti itu, katanya lagi, dugaan mengarah terhadap tersangka sebagai pelaku pembunuhan. Saat diinterogasi petugas, tersangka pun mengakui bahwa ia membunuh korban dengan alasan kesal.

“Kesal dengan korban kata dia (tersangka, Red). Kendati demikian masih akan kami usut sampai tuntas. Sebab, jika larut dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan kamtibmas hingga keresahan warga setempat,” ujarnya lagi.

Dari tangan tersangka petugas mendapatkan barang bukti berupa senjata jenis golok yang diduga digunakan tersangka untuk membunuh korban. Diperkuat dengan hasil visum di instalasi forensik membenarkan leher korban mengalami luka gorok menggunakan senjata tumpul.