Baznas Palembang perbaiki rumah warga tak layak huni

id baznas ,baznas palembang,sekda palembang,bedah rumah,rumah tak layak huni

Baznas Palembang perbaiki  rumah warga tak layak huni

Sekda Kota Palembang Ratu Dewa dalam acara bedah rumah di Palembang, Rabu (22/9/21). (ANTARA/HO-Pemkot Palembang)

Palembang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Palembang memperbaiki rumah warga tak layak huni melalui program bedah rumah dengan menyediakan biaya perbaikan yang dikumpulkan dari zakat para ASN pemerintah kota.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Sumsel, Rabu, mengatakan, program bedah rumah dinilai sangat tepat direalisasikan saat ini karena warga tak mampu sedang dihadapkan kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

“Kali ini bantuan diberikan ke warga Kelurahan Sako yang sudah puluhan tahun menunggu rumah yang cukup memprihatinkan kondisinya,” kata Ratu Dewa.

Program Baznas ini, lanjutnya, harus didukung oleh semua jajaran ASN Pemkot Palembang karena masih banyak warga yang perlu dibantu karena menempati rumah tak layak huni.

Untuk itu, pemkot turut menyosialisasikan ke warga mengenai cara mengakses program bedah rumah ini, yang mana syarat utamanya yakni rumah milik sendiri.

Warga yang ingin mendapatkan bantuan ini diharapkan segera melaporkan kepada Ketua RT, lurah dan camat setempat.

Setidaknya melalui program ini sudah 20 kali dilakukan bedah rumah selama periode 2016-2020.

Ketua Baznas Kota Palembang Ridwan Nawawi mengatakan pihaknya biaya rehab Rp60 juta per rumah dengan luas 6x6 meter, serta memiliki 2 kamar dengan menggunakan bata merah.

Untuk rumah ibu Onih (penerima bantuan) ini, pengerjaannya sampai 2,5 bulan hingga termasuk pengecatannya. Ke depan, kami rencanakan satu bulan sekali dilakukan perbaikan rumah dalam program Palembang Peduli dari Baznas ini, kata dia.

Sementara itu, Onih (55) mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan tersebut.

Ia mengatakan sejak tahun 1980 sudah bertempat tinggal di lokasi tersebut bersama keluarga besarnya di atas bangunan yang tak layak huni.

“Berkat bantuan ini, Alhamdulillah rumah kami yang dulu kini sudah bagus dan layak huni. Tanpa adanya bantuan ini, kami terpaksa tinggal di rumah yang sudah reot dan hampir roboh,” kata dia.