DPRD Sumsel perjuangkan tambahan vaksin percepat kekebalan kelompok

id DPRD Sumsel perjuangkan tambahan vaksin percepat, vaksinasi, tambahan vaksinasi, pelayanan vaksin covid

DPRD Sumsel perjuangkan tambahan vaksin percepat  kekebalan kelompok

Pelayanan vaksinasi COVID-19 (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Anggota DPRD Sumatera Selatan berupaya memperjuangkan tambahan vaksin COVID-19 untuk mendukung percepatan program vaksinasi dan mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity) di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.

Program vaksinasi yang telah berjalan dengan baik sejak Januari 2021 terkendala terbatasnya stok vaksin, untuk mengatasi masalah itu diupayakan pendekatan dengan pihak Kemenkes untuk menambah stok sesuai kebutuhan, kata anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumsel, Syaiful Padli di Palembang, Senin.

Dia menjelaskan, hingga sekarang stok vaksin COVID-19 di Sumsel terbatas jauh di bawah jumlah sasaran vaksin sebanyak 6.303.096 juta jiwa.

Untuk memperjuangkan tambahan vaksin sesuai dengan target sasaran tersebut, rombongan Komisi V DPRD Sumsel pada pertengahan September 2021 berkunjung ke Kementerian Kesehatan diterima Plt Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit), dr. Maxi Rein Rondunuwu dan jajaran," ujarnya.

Dalam pertemuan dengan pejabat Kemenkes, permintaan tambahan vaksin COVID-19 akan dipenuhi sesuai dengan kebutuhan Sumsel.

Sebagai gambaran jumlah fasilitas kesehatan vaksinasi Sumsel ada 457 layanan (puskesmas, rumah sakit, dan klinik).

Kemampuan faskes tersebut rata-rata melakukan vaksinasi harian 150 orang, artinya total kebutuhan vaksin sebanyak 68.550 orang per hari.

Sementara total dosis vaksin diterima Sumsel sekarang ini sekitar 2.926.000 dosis dari target 6,3 juta orang atau (12,6 juta dosis).

Berdasarkan data tersebut, Sumsel masih kurang 9,7 juta dosis, sedangkan kuota yang diterima Sumsel saat ini hanya 365 ribu dosis per bulan, kata Syaiful.

Sementara Kadinkes Sumsel Lesty Nuraini mengatakan pihaknya membutuhkan ratusan ribu vial vaksin COVID-19 per bulan untuk mendukung program vaksinasi hingga awal 2022 sesuai target 6,3 juta jiwa.

Untuk melakukan percepatan vaksinasi terkendala stok vaksin yang jumlahnya terbatas, untuk itu telah diajukan permohonan tambahan vaksin ke Kemenkes, ujar Lesty.