Indonesia tanpa Ari Fahresi saat lawan Barbados di Davis Cup 2021

id Davis Cup,Indonesia,Barbados,Ari Fahresi,Justin Barki,Tenis

Indonesia tanpa Ari Fahresi saat  lawan Barbados di Davis Cup 2021

Petenis Indonesia Ari Fahresi mengembalikan bola ke arah petenis Selandia Baru Ajeet Rai dalam nomor tunggal putra Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (15/9/2019). Indonesia kalah dari Selandia Baru 1-3. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pd.

Jakarta (ANTARA) - Indonesia hanya diperkuat dua petenis saat bertandang ke Barbados untuk melakoni pertandingan Grup II Davis Cup 2021, setelah Ari Fahresi batal bertolak ke negara tersebut karena persoalan visa Amerika Serikat (AS), Rabu.

Harapan petenis yang lahir pada 2 Agustus 2002 itu untuk menyusul Justin Barki dan Gunawan Trismuwantara pupus, lantaran proses administrasi visa yang belum selesai.

Dengan begitu, Merah Putih pun harus berjuang dengan dua petenis serta sang kapten Febi Widhiyanto dalam laga melawan Barbados di National Tennis Centre, Brigdetown, Barbados, 17-18 September.

Mereka telah tiba di negara Kepulauan Karibia itu. Febi bersama Gunawan pun langsung menjajal arena pertandingan pada Selasa siang waktu setempat. "Lambat lapangannya dan cuacanya panas," kata Febi Widhiyanto.



Sementara itu, kata Febi, pada waktu bersamaan satu pemain lagi yakni Justin Barki yang datang langsung dari Amerika Serikat masih menjalani karantina dan diharapkan dapat bergabung pada hari selanjutnya.

Pertandingan Indonesia melawan Barbados menjadi pertemuan pertama di Davis Cup.

Laga Piala Davis Grup Dunia Il berlangsung dalam dua hari, menyajikan lima pertandingan. Dua partai tunggal menjadi agenda hari pertama.

Selanjutnya satu partai ganda menjadi pembuka hari kedua, diteruskan dua laga tunggal sebagai penutup.

Meski hanya menurunkan dua petenis, Febi tak menjadikannya persoalan. "Mereka bisa main tunggal dan ganda," kata Febi.

"Kondisinya sama dengan saat mereka melakoni turnamen profesional. Sehari bermain rangkap tunggal dan ganda. Apalagi partai Piala Davis saat ini berformat best of three, tidak sepanjang sebelumnya yang menggunakan best of five," ujar Febi menambahkan.