Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Yosi Mokalu menjelaskan bahwa sebagai salah satu sumber informasi yang valid, perpustakaan mengusung peran penting dalam meningkatkan literasi digital untuk mencegah hoaks dan plagiarisme.
"Perpustakan itu kan tempat yang di dalamnya terdapat banyak informasi yang sudah disaring dan dapat dikategorikan valid," ujar Yosi yang juga dikenal sebagai salah satu anggota grup musik Project Pop, kepada ANTARA, Selasa.
Menurutnya, era digital seperti sekarang ini sangat rentan membuat masyarakat mendapatkan informasi yang belum jelas kebenarannya atau bahkan palsu alias hoaks, karena tak sedikit situs atau media yang hanya mementingkan kecepatan atau untuk kepentingan tertentu.
"Mereka bersaing memberikan kecepatan informasi. Nah, kecepatan memberikan informasi ini kadang-kadang ada yang kepeleset. Misalnya, beritanya apa, fotonya siapa, beda. Walau narasinya benar, tapi fotonya salah, kan tetap harus direvisi," tutur Yosi.
Oleh karena itu, menurut Yosi, perkembangan teknologi digital saat ini memiliki kelemahan yang perlahan dapat membunuh kebenaran informasi.
"Jadi harus dimengerti bahwa kelemahan teknologi digital ini bisa membunuh kebenaran secara perlahan," imbuhnya.
"Dan orang harus tetap waspada dengan mencari informasi yang valid. Menurut saya salah satunya di perpustakaan," lanjutnya.
Selain mencegah hoaks, Yosi mengatakan perpustakaan juga dapat menekan plagiarisme apalagi jika sudah didigitalisasi.
Menurutnya, perpustakan digital akan memudahkan masyarakat untuk melihat apakah sebuah tulisan yang akan dibuat benar-benar baru atau justru sudah ada sebelumnya. Berbeda dengan perpustakaan konvensional yang memerlukan usaha ekstra untuk mendatanginya satu per satu.
"Kalau konvensional kan kita masih mencari sendiri penelitian yang bisa jadi referensi dan supaya tidak membuat penelitian yang sudah dibuat sebelumnya, misalnya. Kalau secara digital kan mudah, tinggal masukkan kata kunci," kata Yosi.
"Jadi saya harap, mudah-mudahan ke depannya Indonesia punya perpustakaan digital yang datanya sudah baik dan sudah sangat akurat," pungkas Yosi.
Berita Terkait
Diskominfo Muba ajak masyarakat jaga persatuan dan hindari hoax
Selasa, 6 Februari 2024 15:01 Wib
Aiman Witjaksono benarkan akan diperiksa Polda Metro Jaya pada Jumat
Rabu, 29 November 2023 13:00 Wib
Erick sebut hoax 150 pemain naturalisasi sangat tak masuk akal
Sabtu, 18 November 2023 19:55 Wib
Masyarakat Diimbau Tidak Percaya Hoaks Tsunami di Kabupaten Madina
Selasa, 4 April 2023 12:24 Wib
Pangdam Cenderawasih: KSB sebar hoax tampilkan foto pilot pegang BK
Sabtu, 11 Februari 2023 19:18 Wib
KPK tegaskan kabar penyitaan harta pimpinan KPK hoaks
Kamis, 9 Februari 2023 14:00 Wib
Polisi Tarakan temukan wanita penyebar hoaks penculikan anak
Minggu, 29 Januari 2023 15:05 Wib
Aktivis laporkan artis Uya Kuya-Kamaruddin terkait "Polisi Pengabdi Mafia"
Sabtu, 24 Desember 2022 20:22 Wib