Jumlah titik api di Sumsel berkurang

id karhutla sumsel, peralihan cuaca,Jumlah titik api di Sumsel,titik api di Sumsel berkurang

Jumlah titik api di Sumsel  berkurang

Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau lokasi karhutla di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (28/8/21). (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel)

Sumatera Selatan (ANTARA) - Jumlah titik api penyebab terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan terus berkurang terhitung selama tiga tahun terahir ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulanhan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iriansyah di Palembang, Senin mengatakan, per Agustus 2019 pihaknya mencatat ada sebanyak 1.308 titik api, pada bulan yang sama tahun 2020 tercatat 1.121 titik api.

"Sejauh ini dalam tahun 2021 titik api (hotspot) ada sebanyak 396 bisa dikatakan jumlah itu berkurang dibandingkan dua tahun lalu," kata dia.

Jumlah penyebaran titik api itu, lanjutnya, didapat dari hasil evaluasi bersama satuan tugas (Satgas) Karhutla terhadap 10 kabupaten/kota di provinsi ini yang ditetapkan darurat karhutla.

Tersebar di Kabupaten Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu (OKU), dan OKU Timur.

"Meskipun sudah berkurang tetap kondisi ini tetap waspada dan satgas gabungan karhutla masih disiagakan," ujarnya.

Terjadinya peralihan dari musim kering ke musim penghujan yang terjadi pada september - Oktober ini menjadi faktor yang mendasari adanya pengurangan titik api tersebut.

Kepala Stasiun Kepala Stasiun Klimatologi kelas I Palembang Wandayantolis mengatakan, musim peralihan cuaca menjadikan saat ini Sumatera Selatan terbagi menjadi dua wilayah yang masing-masing mengalami kondisi yang berbeda.

Untuk daerah yang berada di Sumatera Selatan bagian barat seperti Muara Enim, Lahat, Penukal Abab Lematang Ilir, Empat Lawang, Musi Rawas, Linggau dan Musi Rawas Utara sudah mengalami peningkatan intensitas curah hutan sehingga lahan-lahan menjadi basah.

lalu kabupaten kota lain yang diwilayah Sumatera Selatan bagian tengah dan timur diantaranya Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir intensitas hujannya masih rendah sehingga kondisi lahan-lahan masih kering.

"Masih peralihan sehingga potensi timbul titik api masih ada dalam dua bulan ke depan, potensi hotspot masih bisa muncul," tandasnya