Pertamina Patra Niaga gelar simulasi penanganan keadaan darurat di Lahat

id pertamina

Pertamina Patra Niaga gelar simulasi penanganan keadaan darurat di Lahat

Personel Pertamina Patra Niaga mengikuti simulasi penanganan keadaan darurat level nol di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Senin (6/9/21), sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan keandalan sistem. (ANTARA/Pertamina)

Palembang (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga menggelar simulasi penanganan keadaan darurat level nol di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Senin, sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan keandalan sistem.

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Sumbagsel Umar Ibnu Hasan mengatakan keadaan darurat level nol merupakan kondisi darurat yang bisa ditanggulangi oleh sumber daya di lokasi kerja.

"Pelaksanaan simulasi ini merupakan kegiatan yang sangat penting guna meningkatkan keandalan dan kesiapan sistem, sumber daya, dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat yang ada dalam suatu lokasi ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya,” kata Umar.

Pelaksanaan simulasi di masa PPKM COVID ini ditekankan pada larangan untuk melakukan aktivitas keramaian dan menjaga jarak aman.

Pertamina telah membuat mekanisme yang efektif untuk melaksanakan keadaan darurat namun tetap memenuhi protokol kesehatan COVID-19 yang ada.

Dalam simulasi tersebut, dirancang kejadian pada pukul 09.12, Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal (FT) Manager Lahat , Heru Octavian, menerima laporan adanya insiden kebakaran dari Jr. Spv. MPS & HSSE yang disebabkan Pekerjaan Pihak ke-3 saat perbaikan tanki timbun Nomor 04.

Pada saat bersamaan terjadinya tetesan BBM Pertamax dari drain valve tanki timbun Nomor 03. Kemudian menimbulkan percikan api yang tidak dapat ditanggulangi dengan penggunaan APAR.

Selanjutnya pada pukul 09.24 WIB, Fuel Terminal Manager Lahat mendeklarasikan Keadaan Darurat Level Nol dan mengaktifkan Puskodal, dan jabatan semua fungsi telah berubah.

Fuel Terminal Manager menjadi Deputi ERC, Spv RSD menjadi Incident Commander, Jr Spv RS menjadi Support Commander dan Jr Spv MPS & HSSE menjadi On Scene Commander.

Selanjutnya Deputi ERC melaporkan kejadian tersebut ke ERC (EGM Regional Sumbagsel) dan EMT di Kantor Regional Sumbagsel.

Dengan sigap OSC melalui arahan dari IC dengan persetujuan Deputi ERC, mengerahkan 4 regu Fire Brigade menuju lokasi sumber api untuk melakukan pemadaman.

Proses pemadaman terus berlangsung dengan mengerahkan  1 regu untuk memaksimalkan 1 unit Fire Foam Ground Monitor Portable serta 3 regu fire brigade lainnya melakukan proses penanggulangan lainnya (fire fighting tangki 03 dan cooling tangki 4 dan 5, dengan terlebih dahulu memastikan water sprinkler untuk tangki 6,7 dan 8 telah diaktifkan).

Ke-5 tangki tersebut berdekatan satu dengan lainnya,  serta tambahan bantuan dari TBKD (Tim Bantuan Keadaan Darurat) Damkar Kabupaten Lahat.

Dalam peristiwa tersebut, dilaporkan bahwa terdapat dua korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, korban langsung ditangani Tim Medis OKD untuk kemudian dirujuk ke Klinik Rizky Azhari untuk penanganan lebih lanjut.

Saat yang bersamaan terjadi aksi huru-hara dari perwakilan AMT yang menuntut kenaikan gaji.

Tim security melakukan pengamanan yang dibantu Polres Lahat. 2 orang perwakilan AMT diterima untuk menemui Fuel Terminal Manager dan menyampaikan aspirasi.

Aspirasi ditampung, dan perwakilan AMT kembali ke massa. Pemadaman tanki timbun 03 telah selesai, tidak ditemukan lagi titik panas dan korban jiwa. Massa unjuk rasa juga membubarkan diri. Operasional Fuel Terminal kembali berjalan normal.

Kegiatan tersebut terangkum dalam Simulasi Penanganan Keadaan Darurat Level Nol Kebakaran pada Tangki Nomor 03 dan Serta Aksi Huru-Hara (Unjuk Rasa) Tuntutan Kenaikan Upah dari AMT di Fuel Terminal Lahat.