Beijing (ANTARA) - Seorang perempuan berusia 24 tahun di Provinsi Sichuan, China, meninggal dunia pada Jumat (3/9) setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis kedua.
Perempuan yang tinggal di Kabupaten Junlian tersebut sebelumnya tidak merasakan efek samping apa pun dari suntikan dosis kedua yang diterimanya hampir tiga bulan yang lalu.
Pemkab Junlian pada Minggu membantah rumor yang mengaitkan kematian perempuan itu dengan vaksin COVID-19.
Dalam pernyataan tertulis yang beredar di kalangan media China pada Senin, Pemkab Jiang mengungkapkan bahwa perempuan bermarga Jiang itu didapati mengalami gangguan fungsi hati (lever) sejak Rabu pekan lalu.
Dia kemudian pergi ke rumah sakit setempat pada Jumat malam. Dokter merekomendasikan perawatan intravena yang tepat untuk levernya.
Namun selama perawatan, Jiang mengalami beberapa gejala, termasuk ketidaknyamanan pada tenggorokan, sesak napas, kehilangan kesadaran, dan serangan jantung.
Dia kemudian meninggal pada hari itu juga, demikian pernyataan otoritas setempat.
Kematian tersebut mengguncang dunia maya China karena dikait-kaitkan dengan vaksin COVID-19.
Pemkab Junlian menjelaskan bahwa korban menerima vaksin dosis pertama pada 30 Mei dan dosis kedua pada 21 Juni tanpa ditemukan efek samping.
Insiden tersebut tidak ada kaitannya dengan vaksinasi, tegas otoritas setempat.
Walau begitu pemerintah daerah setempat akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menjawab rumor yang terlanjur beredar luas di media sosial.
Berita Terkait
Praktisi sarankan warga vaksinasi influenza usai libur Lebaran
Selasa, 16 April 2024 14:29 Wib
Pemkab OKI vaksin ratusan kerbau cegah wabah penyakit ngorok
Senin, 8 April 2024 16:06 Wib
Perencana keuangan sebut vaksin bisa tingkatkan produktivitas karyawan
Rabu, 6 Maret 2024 19:23 Wib
Satgas vaksinasi Dinas Peternakan OKU siap sisir 10 ribu ternak
Jumat, 1 Maret 2024 19:18 Wib
Sepanjang 2023, 11.592 ekor hewan ternak di OKU divaksin anti-PMK
Selasa, 27 Februari 2024 19:55 Wib
Cakupan vaksin PMK di OKU Selatan capai 100 persen pada 2023
Senin, 12 Februari 2024 16:13 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Indonesia dorong penyediaan vaksin TBC terbaru dipercepat
Sabtu, 10 Februari 2024 11:16 Wib