Sungai Lubai Muaraenim Sumsel tercemar limbah pabrik karet

id Pencemaran limbah, limbah cair, pabrik karet, Sungai Lubai, warga Muaraenim, PT Kirana Permata,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Sungai Lubai Muaraenim Sumsel  tercemar limbah pabrik karet

Limbah karet berwarna hitam pekat mencemari Sungai Lubai di Desa Aur, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, Senin. (ANTARA/Edo Purmana/21)

Muaraenim (ANTARA) - Sungai Lubai di Desa Aur, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, diduga tercemar limbah dari PT KP, salah satu pabrik karet di wilayah itu.

Menurut Rohaman warga Desa Aur di Muaraenim, Senin menuturkan bahwa sungai di desanya sudah tercemar limbah karet sejak perusahaan yang terletak di Jalan Lintas Prabumilih-Baturaja tersebut berdiri pada 15 tahun silam.

"Setiap satu pekan sekali PT KP membuang limbah cair ke Sungai Lubai," katanya.

Dia menjelaskan, dari penelusuran warga di lokasi pembuangan limbah, mulai dari batas pagar pabrik ke luar pagar terlihat air yang berwarna hitam pekat mencemari tanah warga hingga ke Sungai Lubai.
  Pencemaran limbah ini sudah sangat memprihatinkan sehingga warga meminta instansi terkait dan juga pemerhati lingkungan dapat turun langsung dan mengambil tindakan atas pencemaran ini.

"Kami sudah turun ke lokasi dan melihat jelas limbah karet perusahaan tersebut mencemari Sungai Lubai," ujarnya.

Hal senada dikatakan Ahmad Koblaha, warga lainnya. Akibat pencemaran limbah tersebut air sungai berubah warna menjadi hitam dan mengeluarkan bau busuk sehingga banyak ikan yang mati.

Bahkan, banyak warga yang mengalami gatal-gatal pada kulit setelah mandi ataupun beraktivitas lainnya di sungai tersebut.

"Keluhan ini sudah pernah kami sampaikan pada manajemen PT KP, bahkan warga sempat menggelar aksi demo, namun belum ada tindakan dari pihak perusahaan tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Manager PT KP, Dn saat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya tidak memberikan jawaban dan pesan singkat di WhatsApp tidak dibalas meskipun dibaca oleh yang bersangkutan.*