Sprinter Saptoyogo berharap tampil maksimal di final

id Saptoyogo purnomo, saptoyogo, saptoyoga, sprinter saptoyogo, para-atletik, paralimpiade, paralimpiade tokyo, paralimpiad

Sprinter Saptoyogo berharap tampil maksimal di final

Atlet para-atletik Indonesia Saptoyogo Purnomo menunjukkan medali perunggu setelah finis ketiga pada final nomor 100 meter putra T37 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, Jumat (27/8/2021). (ANTARA/HO-NPC Indonesia)

Jakarta (ANTARA) - Sprinter Indonesia Saptoyogo Purnomo berharap bisa tampil maksimal di babak final nomor lari 200 meter - T37 Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung di Olympic Stadium, Jepang, Sabtu (4/9) besok.

"Pertandingan penyisihan luar biasa, semoga besok di final saya bisa tampil maksimal," ujar Saptoyoga, dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Saptoyogo melangkah ke final setelah lolos penyisihan pada posisi ketiga dengan catatan waktu 23,41 detik, di bawah pelari Amerika Serikat dan Komite Paralimpiade Rusia yang finis pertama dan kedua.

Atlet asal Banyumas itu mengaku senang dengan hasil yang luar biasa di penyisihan dan berharap bisa tampil maksimal di final.

Harapan yang sama juga disampaikan pelatih Slamet Widodo agar Saptoyoga bisa tampil di partai puncak nanti.

Diakuinya, cuaca memang sangat mendukung Saptoyogo untuk tampil yang terbaik.

"Ya, hari ini Saptoyogo tampil dalam situasi yang gerimis kemudian cuaca atau suhu agak dingin jadi menjadi sedikit kendala, tetapi ini sebenarnya semua atlet juga merasakan," katanya.

Menurut dia, untuk sesi besok cuaca hampir sama, yakni diperkirakan hujan dan suhunya juga hampir sama.

"Tetapi, mudah-mudahan Saptoyogo besok bisa tampil maksimal dan tetap semangat, apapun situasinya," kata Slamet.

Pada babak final 200 m -T37, Saptoyoga kembali akan beradu cepat dengan Nick Mayhugh dari Amerika Serikat.

Keduanya pernah bertemu di final 100m-T37 pada pekan lalu, ketika Nick berhasil meraih medali emas, sekaligus memecahkan rekor dunia, sedangkan Saptoyogo harus puas meraih perunggu.

Pada Heat 1 lari 200m -T37, pelari kelahiran 27 Februari 1996 itu juga berhasil memecahkan rekor dunia dan rekor paralimpiade.

Meski tidak akan mudah, namun Slamet berharap semangat Saptoyogo tetap terjaga untuk kembali mendulang medali bagi Indonesia dari lintasan atletik.

Kontingen Indonesia saat ini berada di peringkat 67 klasemen medali Paralimpiade Tokyo, masih dengan raihan satu perak dan dua perunggu.

Medali perak disumbangkan oleh Ni Nengah Widiasih dari cabang para-powerlifting kelas 41kg putri, serta dua perunggu dari Saptoyogo pada cabang para-atletik nomor 100m putra T37 dan David Jacobs dari cabang olahraga para-tenis meja kelas 10 perorangan putra.