Orange Army pendukung Verstappen siap berpesta di Zandvoort

id formula1,formula one,grand prix belanda

Orange Army pendukung   Verstappen siap berpesta di Zandvoort

Pebalap tim Red Bull Max Verstappen berjalan di Sirkuit Zandvoort, Belanda, jelang Grand Prix Belanda. (2/9/2021) (ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta (ANTARA) - Formula 1 perlu kembali menghibur para fannya menyusul pertunjukan yang 'mengecewakan' di Belgia ketika akhir pekan ini Sirkuit Zandvoort siap menyambut Orange Army pendukung Max Verstappen di balapan kandangnya.

Tiket untuk Grand Prix Belanda pertama kalinya sejak dalam 36 tahun terakhir telah diborong demi menyaksikan langsung Verstappen, yang menjadi salah satu pesaing utama perebutan gelar juara dunia F1, untuk pertama kalinya di kampung halamannya.

Balapan di Zandvoort sempat ditunda tahun lalu karena pandemi COVID-19 tapi akhir pekan nanti sebanyak 70.000 penonton per harinya bakal memadati tribun untuk melihat jagoan mereka.

Sirkuit yang dibangun di wilayah berpasir di pesisir tak jauh dari Amsterdam itu akan menjadi ajang pertempuran bagi Verstappen untuk mengambil alih pimpinan klasemen dari pebalap Mercedes Lewis Hamilton.

Sang pebalap Red Bull telah mengantongi enam kemenangan dari 12 balapan yang telah digelar musim ini dan terpaut tiga poin dari sang juara dunia tujuh kali.

Kemenangan Verstappen di Spa bukan sesuatu yang pantas dibanggakan, setelah balapan beberapa kali ditunda karena cuaca buruk, hingga hanya separuh poin yang diberikan kepada 10 pebalap teratas setelah mereka melakukan sedikitnya dua formation lap di belakang Safety Car sebelum balapan dihentikan.

Akan tetapi, Zandvoort bakal spesial bagi Verstappen.

"Luar biasa melihat begitu banyak fan mendukung kami di Austria dan Belgia dan saya harap kami bisa memberi pertunjukan yang bagus kepada semuanya di tribun akhir pekan ini," kata Verstappen seperti dikutip Reuters.

"Untuk treknya, mungkin akan sedikit sulit untuk menyalip tapi untuk performa lap tunggal saya rasa akan menguntungkan.

"Lap kualifikasi akan sangat cepat di sana jadi setiap kesalahan akan sangat merugikan."

Trek yang mengalir dengan tikungan miring itu memiliki sejumlah lintasan lurus pendek dan tak menawarkan terlalu banyak kesempatan untuk overtaking.

Akan tetapi, Zandvoort dapat memberi kejutan bagi setiap pebalap, yang memang belum pernah punya pengalaman membalap di sana selain hanya melalui simulator.

Bos tim Mercedes Toto Wolff mengincar kemenangan yang pantas setelah akhir pekan yang buruk di Belgia.

"Kami menyambut tantangan untuk mengatasi trek baru ini karena ini baru bagi setiap orang dan ini berarti kesempatan yang segar untuk mencari keuntungan," kata Wolff.

"Akan menarik melihat siapa yang tampil teratas."

Mercedes kini mengantongi keunggulan tujuh poin atas Red Bull di puncak klasemen konstruktor.

Pebalap terakhir yang juara di Belanda adalah mendiang juara dunia tiga kali Niki Lauda asal Austria yang kala itu membawa McLaren finis 1-2 dengan rekan satu timnya Alain Prost asal Prancis.

Ketika pertarungan titel sepertinya hanya berlaku untuk dua tim teratas, pebalap McLaren Lando Norris akan berusaha membalas kekecewaannya setelah mengalami kecelakaan di kualifikasi GP Belgia.

"Zandvoort adalah sirkuit yang keren dan saya pernah membalap di sana, dan menang, saat Formula 3 2017," kata Norris.

"Treknya telah sedikit berubah sejak itu, dengan tikungan miring yang baru, yang bisa mengubah cara balapan nantinya."