Sejumlah kawasan di Kota Palembang terendam banjir setelah hujan lebat

id banjir, sejumlah kawasan permukiman penduduk palembang terendam air hujan, teregenang air hujan, Sejumlah kawasan di Ko

Sejumlah kawasan di Kota  Palembang terendam banjir setelah hujan lebat

Jalan kawasan Sekip selalu banjir setiap turun hujan lebat lebih dari dua jam. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan beberapa ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terendam banjir hingga sekitar 50 centimeter akibat hujan lebat berlangsung hingga lima jam lebih.

Hujan deras di Kota Palembang, Rabu sore, turun cukup lama dan lebat sehingga mengakibatkan drainase, kolam retensi dan anak Sungai Musi meluap dan merendam/menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk dan ruas jalan protokol.

Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang seperti di kawasan Bukit Besar, Demang Lebar Daun, Sekip, Kertapati, dan beberapa ruas jalan seperti di kawasan Jalan Kolonel H Barlian, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Basuki Rahmad, dan Jalan Kapten A Rivai akses ke kantor Gubernur Sumsel, dan Jalan Supeno kawasan kambang Iwak sekitar rumah dinas Wali Kota Palembang.

Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut, mengakibatkan pula arus lalu-lintas mengalami kemacetan panjang serta tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kemasukan air.

Seorang warga kawasan Sekip, Annisa mengatakan hujan cukup deras lebih dari dua jam ini menggenangi jalan akses menuju ke kawasan pemukiman tempat tinggalnya, serta sejumlah rumah warga sekitar kawasan yang terdapat Sungai Bendung itu.

Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, melihat kondisi ini pihaknya mengharapkan kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup membuat program pengendalian banjir yang lebih baik. "Sehingga pada saat hujan lebat turun tidak menimbulkan genangan air di mana-mana," kata warga.

Sebelumnya Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, intensitas curah hujan di kota ini cukup tinggi meskipun pada kondisi musim kemarau.

Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air hujan di sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan jalan protokol yang tergolong rawan "banjir" itu, pihaknya berupaya memperbaiki saluran air, melakukan pengerukan sungai, dan gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan tanaman liar.