Sekolah di Sumsel agar tidak memaksa pembelajaran tatap muka

id Politikus Sumsel minta sekolah tatap muka tak memaksa, ptm terbatas, sekolah tatap muka, pemkot palembang segera buka s

Sekolah di Sumsel agar  tidak memaksa pembelajaran tatap muka

Politikus PKB Sumsel, Ramlan Holdan. ANTARA/Yudi Abdullah/21

Palembang (ANTARA) - Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa Sumatera Selatan, Ramlan Holdan meminta pihak sekolah di daerah setempat dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka tidak harus memaksa semua siswa wajib masuk.

"Dalam pelaksanaan sekolah PTM di Palembang dan daerah Sumsel lainnya yang direncanakan dimulai pada 6 September 2021 setelah berakhirnya masa PPKM level 4 bisa saja dilaksanakan namun tidak boleh memaksa siswa wajib masuk jika orang tuanya tidak mengizinkan anaknya datang ke sekolah," ujar Ramlan di Palembang, Rabu.

Menurut dia, sekolah secara daring (online) diharapkan tetap berjalan meskipun nantinya dengan pertemuan tatap muka (PTM) berjalan sambil menunggu perkembangan pandemi COVID-19 benar-benar dapat dikendalikan dengan baik.

Dengan adanya penerapan sekolah daring dan PTM dilakukan bersamaan diharapkan siswa dapat memilih cara belajar yang diinginkannya, katanya.

Dia menjelaskan, pandemi COVID-19 di wilayah Sumsel akhir-akhir ini mulai bisa ditekan, terbukti Kota Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya status PPKM turun level dari 4 ke level 3.

Meskipun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun ke level 3, masih perlu diwaspadai karena tingkat penularan COVID-19 masih tergolong cukup tinggi.

Jika sampai kewaspadaan menurun dan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti sekolah PTM dilakukan secara luas diwajibkan kepada semua siswa dikhawatirkan dapat menimbulkan lonjakan kasus positif COVID-19 klaster sekolah.

"Sekolah yang siap melaksanakan pertemuan tatap muka dengan protokol kesehatan secara ketat dan siswa sudah divaksin, bisa saja sekolah secara tatap muka namun jika ada siswa atau orang tuanya yang takut anaknya terpapar COVID-19 harus difasilitasi sekolah daring," ujar Ramlan.

Sementara Ketua DPRD Sumsel, R.A.Anita Noeringhati mengatakan pihaknya mendukung pemerintah kabupaten/kota di provinsi ini melakukan sekolah PTM.

Bagi sekolah yang siap menerapkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, pihaknya setuju saja dengan catatan harus menerapkan prokes secara ketat.

Banyak pertimbangan sekolah melakukan PTM, karena anak-anak sudah terlalu lama dirumahkan, sekarang ini sudah tahun kedua.

Melalui sekolah PTM, tidak hanya bisa belajar di kelas tetapi siswa dapat melakukan sosialisasi dengan teman-temannya, ujar Ketua DPRD Sumsel.