Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dalam jumlah cukup banyak dan bisa untuk memenuhi kebutuhan warga beberapa bulan ke depan.
"Berdasarkan data dan pengamatan di lapangan stok kebutuhan pokok untuk warga kota ini tersedia dalam jumlah yang cukup banyak," kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Jumat.
Menurut dia, pihaknya selalu melakukan pengecekan ke lapangan untuk melihat kondisi stok kebutuhan pokok masyarakat.
Pengecekan rutin penting dilakukan agar stok kebutuhan selalu tersedia dalam jumlah yang cukup banyak sehingga warga tenang dan bisa menjaga kestabilan harga.
"Warga kota ini tidak perlu khawatir akan kehabisan persediaan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan barang lainnya karena stoknya selalu diawasi dengan baik," ujarnya.
Dia menjelaskan, dalam kondisi pandemi COVID-19 ini ada pembatasan aktivitas masyarakat sebagai antisipasi penyebaran virus tersebut, namun untuk kegiatan distribusi kebutuhan pokok tetap normal, sehingga tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan stok habis.
Sementara untuk mencegah terjadinya penimbunan kebutuhan pokok yang dapat memicu kenaikan harga, selain melakukan pengawasan lapangan secara intensif, diharapkan pula partisipasi dari semua warga.
Jika warga mengetahui ada kegiatan yang diduga sebagai upaya penimbunan produk tertentu yang sedang diminati, diminta untuk melaporkannya ke pihaknya dan aparat kepolisian terdekat, kata Wawako.
Berita Terkait
Pertamina Sumbagsel siagakan Satgas RAFI pasca Lebaran
Kamis, 18 April 2024 20:54 Wib
Ketua parpol di Palembang intensif bangun komunikasi hadapi pilkada
Kamis, 18 April 2024 20:53 Wib
UMKM binaan BNI berpartisipasi pada pameran di Singapura
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Kemendag ajak konsumen Indonesia lebih kritis dalam pembelian barang
Kamis, 18 April 2024 15:06 Wib
Kento Momota gantung raket pada usia 29 tahun
Kamis, 18 April 2024 15:04 Wib
TNI AL siapkan KRI Halasan uji tembak rudal pada Latopslagab 2024
Kamis, 18 April 2024 15:00 Wib
Analis: Konflik Iran-Israel berpotensi ganggu pertumbuhan ekonomi RI
Kamis, 18 April 2024 13:10 Wib
Sekitar 562 warga Palestina menderita hemofilia
Kamis, 18 April 2024 13:08 Wib