Warga OKU Sumsel meninggal akibat COVID-19 terus bertambah

id Kasus kematian, COVID-19, Satgas OKU, zona merah, pemakaman standar prokes

Warga OKU Sumsel meninggal akibat COVID-19 terus bertambah

Petugas pemakaman COVID-19 berjibaku memakamkan jenazah dengan standar prokes. (ANTARA/Edo Purmana/21)

Baturaja (ANTARA) - Warga Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan yang meninggal akibat terinfeksi COVID-19 terus bertambah hingga saat ini telah mencapai 65 orang.

Sekretaris Satgas COVID-19 Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa di Baturaja, Jumat menjelaskan, berdasarkan data per 5 Agustus 2021 angka kematian akibat wabah virus corona mencapai 65 orang atau meningkat dari periode 2 Agustus 2021 dengan jumlah 60 kasus.

"Hampir setiap hari kami mencatat angka kematian COVID-19. Selama tiga hari terakhir saja ada penambahan lima kasus," katanya.

Dia menjelaskan, penambahan lima kasus ini rata-rata merupakan pasien dewasa dan lanjut usia yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Mayoritas pasien memiliki penyakit penyerta yang membuat imunitas tubuhnya tidak dapat melawan virus COVID-19 hingga akhirnya meninggal dunia meskipun sudah ditangani secara maksimal.

"Rata-rata pasien yang meninggal dunia ini berusia produktif dan memiliki penyakit bawaan," jelasnya.

Penyakit penyerta yang ditemukan pada kasus meninggal dunia ini seperti jantung, diabetes melitus, kanker, hipertensi, asma, stroke, TB Paru dan gagal ginjal.

Pasien yang meninggal dunia tersebut telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) wilayah masing-masing oleh tim Satgas COVID-19 Kabupaten OKU sesuai standar protokol kesehatan.

"Kami juga melakukan tracking kontak keluarga terdekat pasien yang meninggal, termasuk menyemprot dengan disinfektan di lingkungan sekitar rumahnya untuk memutus penyebaran virus corona," katanya.

Berdasarkan data per 5 Agustus 2021, jumlah positif COVID-19 di Kabupaten OKU mencapai 629 kasus, 481 sembuh, 65 orang meninggal dunia dan 83 pasien sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

"OKU saat ini masuk zona merah dengan tingkat risiko tinggi penyebaran COVID-19," ujarnya.