BPBD Sumsel data puluhan hektare lahan gambut yang terbakar

id vegah bencana asap, karhutla, bpbd sumsel tingkatkan patroli

BPBD Sumsel data puluhan hektare lahan gambut yang terbakar

Helikopter persiapan patroli karhutla (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mendata sekitar 90 hektare lahan gambut di sejumlah daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terbakar dalam beberapa pekan terakhir.

"Lahan gambut yang terbakar itu sebagian besar berada di Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Pali, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu," kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Ansori di Palembang, Senin.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran lebih luas yang bisa mengakibatkan bencana kabut asap, pihaknya bersama satgas gabungan penanggulangan karhutla berupaya meningkatkan patroli darat dan udara menghadapi puncak musim kemarau September 2021.



Patroli itu dilakukan untuk mengecek kondisi kawasan hutan dan lahan, jika ada kebakaran dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat, sehingga tidak meluas menjadi kebakaran besar yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan dan aktivitas masyarakat.

Melalui patroli itu, hingga sekarang karhutla di sejumlah daerah rawan bisa ditanggulangi dengan cepat.

Untuk melakukan patroli darat, petugas BPBD Sumsel didukung ratusan Manggala Agni, anggota TNI dan Polri.

Sedangkan patroli udara, pihaknya didukung lima unit helikopter pembom air (waterbombing) bantuan BNPB pusat yang memiliki kemampuan membawa 5.000 liter air.

Tim patroli tersebut melakukan pembasahan lahan pada kawasan yang terdeteksi banyak titik panas (hotspot) dan berupaya melakukan pemadaman api jika melihat ada lahan perkebunan atau kawasan hutan yang terbakar.

Kegiatan pencegahan lebih diutamakan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla yang besar dan bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.

Melalui upaya tersebut diharapkan wilayah Sumsel yang memiliki kawasan hutan, lahan gambut , dan perkebunan yang cukup luas bisa terhindar dari kebakaran besar dampak musim kemarau tahun ini.

Karhutla diupayakan seminimal mungkin, jika terjadi secara luas asapnya dapat mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat termasuk penerbangan, ujar Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel.