Sprinter Okaghare tersingkir di Olimpiade setelah gagal tes doping

id Blessing Okagbare, olimpiade tokyo, atletik, doping, zat terlarang

Sprinter Okaghare tersingkir di Olimpiade setelah gagal tes doping

Sprinter putri Nigeria Blessing Okagbare (kiri) seusai memenangi heat 6 babak pertama nomor 100m putri Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Tokyo, Jepang, pada 30 Juli 2021 (ANTARA/REUTERS/LUCY NICHOLSON)

Jakarta (ANTARA) - Sprinter Nigeria dan peraih medali perak lompat jauh Olimpiade 2008 Blessing Okagbare keikutsertaannya di Olimpiade Tokyo harus berakhir, Sabtu setelah dia diskors sementara menyusul tes positif untuk hormon pertumbuhan manusia, demikian pernyataan Unit Integritas Atletik (AIU).

Atlet berusia 32 tahun, yang juga telah memenangkan medali kejuaraan dunia di 200m dan lompat jauh bersaing di Olimpiade keempatnya dengan bagus setelah menembus semifinal nomor 100m di Tokyo.

Dia juga akan bertanding di nomor 200m dan estafet 4X100m.

"Atlet itu diberitahu terkait temuan analitis yang merugikan dan penangguhan sementara di Tokyo pagi ini," kata AIU.

AIU mengatakan Blessing Okagbare menjalani tes di luar kompetisi pada 19 Juli dan dinyatakan positif serta diberitahu tentang penangguhannya pada Sabtu.

Hal ini menjadi pukulan telak bagi tim atletik Nigeria setelah 10 atletnya dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk Olimpiade Tokyo tiga hari lalu karena gagal memenuhi persyaratan pengujian minimum.

Pada daftar zat terlarang, hormon pertumbuhan manusia mengurangi lemak tubuh, meningkatkan massa dan kekuatan otot dan membantu pemulihan, menurut Badan Anti-Doping Dunia (WADA)

Saat dihubungi oleh Reuters, Komite Olimpiade Nigeria tidak mengomentari masalah tersebut.

Medali perak Okagbare dari Olimpiade Beijing merupakan peningkatan medali pada 2017 setelah Komite Olimpiade Internasional mendiskualifikasi atlet Rusia Tatyana Lebedeva karena pelanggaran doping. Pada awalnya berada di urutan ketiga (perunggu) dalam kompetisi lompat jauh itu, demikian Reuters.