107 warga Jakarta Pusat meninggal saat isolasi mandiri

id isoman jakarta,Covid 19, pasien positif, vaksin, isolasi mandiri

107 warga Jakarta Pusat  meninggal saat isolasi mandiri

Petugas memberikan paket bahan pokok ke warga yang menjalani isolasi mandiri di Jalan As-Syafiiyah, Cipayung, Jakarta, Jumat (21/5/2021). Sebanyak 25 paket bahan pokok dari bantuan Dinas Sosial DKI Jakarta dan swadaya masyarakat diberikan kepada warga yang isolasi mandiri sebagai bentuk kepedulian. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.

Jakarta (ANTARA) - Hingga saat ini sedikitnya 107 warga Jakarta Pusat meninggal saat isolasi mandiri (isoman) karena terpapar COVID-19.

"Berdasarkan data terakhir itu, ada 107 warga Jakarta Pusat meninggal saat isoman. Rata-rata yang meninggal itu umumnya lansia (lanjut usia)," kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma, menjawab pers usai meninjau kegiatan vaksinasi di Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu.

Dhany menjelaskan bahwa berdasarkan data terakhir, ada 107 permintaan pemulasaraan jenazah dengan protokol kesehatan.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar warga dapat mengantisipasi dengan menyampaikan informasi secara terbuka.

Ketika menjalani isolasi, warga harus melaporkan kondisi mereka ke RT maupun RW setempat.

"Misalnya dalam lingkungan itu ada yang kena, ya laporkan ke posko. Nanti (petugas) posko itu akan mendatangi untuk mengecek, memantau kesehatannya, kemudian melakukan PCR, setelah itu bisa dilacak," kata Dhany.

Jika warga melakukan isolasi mandiri tanpa melaporkan ke RT/RW setempat, maka, lanjutnya, dikhawatirkan mereka mengalami gejala yang semakin berat dan kasus kematian tidak bisa diantisipasi.

"Yang kita lakukan adalah keterbukaan dan peran RT, RW dan dasawisma. Kalau ada warga yang sakit di rumah, laporkan. Kita imbau juga kepada penghuni rumah untuk memberikan informasi ke RT agar disampaikan ke posko," kata dia.