Pemkab OKI gencarkan 'tracing' tekan penyebaran COVID-19

id penyebaran COVID-19,Ogan Komering Ilir,tracing, testing, dan treatment,ketersediaan BOR,RSUD Kayuagung,berita sumsel, berita palembang, antara palemba

Pemkab OKI gencarkan 'tracing' tekan penyebaran COVID-19

Guru antusias ikuti swab antigen untuk deteksi penyebaran COVID dan memutus mata rantai penyebaran covidCOVID, Jumat. (Foto ANTARA/Suparman)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menggencarkan tindakan tracing, testing, dan treatment (3T) bagi warga terpapar COVID-19.

Bupati Kabupaten OKI Iskandar di Kayuagung, Jumat, mengatakan, bagi warga yang mengalami kontak erat dan memiliki genjala ringan COVID-19 maka akan langsung dirujuk ke Wisma Karantina Teluk Gelam atau rumah sakit rujukan COVID-19.

Sementara untuk fasilitas kesehatan tingkat I, seperti Puskesmas, fokus pada layanan kesehatan masyarakat.

Puskesmas melayani pasien umum, namun mereka lakukan 3T untuk selanjutnya dirujuk ke Wisma Teluk Gelam, RS Pratama Tugu Jaya atau RSUD Kayuagung.

Menurutnya, saat ini semua pihak harus waspada terhadap potensi peningkatan BOR rumah sakit rujukan COVID-19.

“Keseluruhan BOR di OKI masih flat beberapa pekan terakhir tapi kita jangan terlena harus ada persiapan dan antisipasi,” kata Iskandar.

Iskandar menginstruksikan agar memenuhi harapan pemerintah pusat yakni ketersediaan BOR mencapai 50 persen.

Sementara Direktur RSUD Kayuagung Asri mengatakan pihaknya menyediakan 28 tempat tidur untuk pasien COVID-19.

Awalnya hanya lima tempat tidur khusus pasien COVID-19, lalu ditambah jadi 17 tempat tidur, saat ini tersedia 28 tempat tidur. RSUD Kayuagung akan menambah kapasitas tempat tidur bagi pasien COVID-19 jika penambahan kasus terus naik

“Total ada 244 tempat tidur perawatan. Keterisian pasien umum mencapai 56 orang. Jadi kami siap jika harus menambah tempat perawatan khusus pasien COVID-19,” ujar dia.

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir berupaya menekan angka keterisian tempat tidur (bed occupany rate/BOR) menjadi 50 persen melalui penambahan fasilitas dan kapasitas rumah sakit rujukan.

Berdasarkan data RSUD Kayuagung, rumah sakit rujukan di Kabupaten OKI, BOR di rumah sakit tersebut mencapai 68 persen.