BI: Implementasi QRIS di Sumsel didominasi sektor UMKM

id BI,Bank Indonesia,BI Sumsel,QRIS ,implementasi QRIS

BI: Implementasi QRIS di Sumsel didominasi sektor UMKM

Kepala BI Sumsel Hari Widodo. (ANTARA/Dolly Rosana/21)

Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Provinsi Sumatera Selatan mencatat implementasi Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) didominasi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di daerah tersebut.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel Hari Widodo di Palembang, Minggu, mengatakan, sebanyak 244.300 merchant di Sumsel yang telah terdata per Mei 2021, yang mana 95,93 persen diantaranya merupakan merchant UMKM.

“Ini sebagian besar didominasi Kota Palembang dengan angka 62,47 persen,” kata dia.

Ia mengatakan, dari target nasional sebanyak 12 juta merchant pada tahun ini setidaknya Sumsel telah memberikan kontribusi cukup baik.

Namun, yang menjadi perhatian saat ini bagaimana caranya agar QRIS ini bukan hanya bertumbuh pesat di Kota Palembang tapi juga di seluruh kabupaten/kota di Sumsel.

Ini juga sesuai harapan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi.

QRIS merupakan kanal pembayaran yang telah diluncurkan pada 17 Agustus 2019. QRIS wajib diimplementasikan untuk QR pembayaran sejak 1 Januari 2020

Sejauh ini jumlah merchant telah menyasar semua sektor di antaranya, pasar tradisional, minimarket, supermarket, masjid, gereja, pura, vihara, SPBU, pempek, instansi pemerintah, apotik, klinik, RS, dokter, hotel, Pondok Pesantren, universitas, sekolah, kursus, donasi, songket dan lainnya.

Ke depan, BI juga mendorong penggunaan QRIS ini dilingkup pemerintah untuk mendorong transparansi keuangan.

Menurutnya, untuk itu dibutuhkan dukungan dari para kepala daerah.