Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ingin memastikan legalitas dan perizinan areal Pelabuhan Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, rampung sebelum November 2021
Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru di Palembang, Jumat, mengatakan, terdapat tiga pihak yang diminta saling berkoordinasi dan bersinergi yakni pemprov, PLN dan BPN, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Kita suruh semua pihak yang berkaitan dengan ini berbicara, seperti PLN, BPN, dan kehutanan supaya melihat bahwa kesiapannya ini sudah matang,” kata dia.
Gubernur Deru meminta agar semua pihak bersinergi menyelesaikan masalah yang ada di lapangan, seperti pensertifikatan dan perizinan, sebelum jadwal peletakan batu pertama proyek pelabuhan tersebut terlaksana pada akhir tahun 2021.
Sementara itu Bupati Banyuasin Askolani mengatakan pembangunan pelabuhan laut dalam itu membawa banyak dampak positif.
“Semakin cepat semakin baik, karena ini sangat dibutuhkan di Sumsel, khususnya untuk Kabupaten Banyuasin, seperti penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pengurangan pengangguran, dan peningkatan perekonomian,” kata dia.
Pelabuhan yang dijadwalkan rampung pada September 2023 itu akan segera ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga mampu memudahkan dalam percepatan pembangunannya.
Plt Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Ekowati Retnaningsih menambahkan luas lahan yang direncanakan itu sebesar 1.330 hektare.
Menurutnya, dana proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Kerja Sama Badan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Ekowati menambahkan nantinya keberadaan pelabuhan ini akan membawa dampak pada peningkatan investasi dan ekspor.
“Investasi dan ekspor ini kan menyumbang 62 persen untuk PDRB kita, sehingga adanya pelabuhan ini akan meningkatkan lebih banyak PDRB kita,” ujar dia.
Ia melanjutkan bahwa akan ada dampak efisiensi logistik dari adanya Pelabuhan Tanjung Carat ini, sehingga inflasi dapat ditekan kembali. Selain itu harapannya juga mampu mengangkat komoditas unggulan dari Sumsel sendiri.
Jika selama ini komoditas kopi harus dibawa ke Lampung untuk diekspor, nanti kalau sudah ada pelabuhan Tanjung Carat ini bisa langsung saja, kata dia. Menurutnya, jika ekspor bisa dilakukan langsung di Pelabuhan Tanjung Carat akan menghemat biaya logistik sekaligus tercatat menjadi ekspor Sumsel.
Berita Terkait
3.345 orang menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api pada H+3
Senin, 15 April 2024 18:38 Wib
Jumlah kendaraan di Pelabuhan Bakauheni melonjak pada H+2 lebaran
Sabtu, 13 April 2024 11:55 Wib
Puncak balik di Bakauheni 13-14 April
Sabtu, 13 April 2024 8:03 Wib
Bakauheni mulai dipadati pemudik pada H+2 Lebaran 2024
Kamis, 11 April 2024 11:06 Wib
Parade klakson dan lampu dim warnai antrean mobil masuk kapal di Pelabuhan Merak
Selasa, 9 April 2024 9:26 Wib
5.951 pemudik menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api
Selasa, 9 April 2024 8:23 Wib
Ribuan penumpang padati pintu masuk kapal Pelabuhan Bakauheni
Minggu, 7 April 2024 16:15 Wib
Polisi kawal pemudik motor di Pelabuhan Panjang jaga keselamatan
Minggu, 7 April 2024 10:07 Wib