Gubernur Sumsel ajak petani tekan angka losis saat panen

id losiis, kehilangan hasil panen, gubernur sumsel ajak petani tekan angka losis saat panen, ajak petani tekan angka losis

Gubernur Sumsel ajak petani tekan  angka losis saat panen

Gubernur Sumsel, Herman Deru (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengajak petani tanaman pangan menekan angka losis atau kehilangan hasil produksi saat dilakukan panen dan pascapanen.

"Angka losis saat panen dan pasca-panen terutama padi masih cukup besar di atas 15 persen, kondisi ini memerlukan perhatian khusus pihaknya dengan mengajak petani memanfaatkan teknologi agar kehilangan hasil panen bisa ditekan seminimal mungkin," kata Gubernur Herman Deru di Palembang, Jumat.

Baca juga: Kadinkes: Persediaan oksigen rumah sakit di Sumsel aman

Menurut dia, jika angka losis saat panen dan pascapanen bisa ditekan dapat menambah hasil panen yang secara langsung dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.

Untuk menekan angka losis saat panen dan pascapanen, petani didorong melakukan inovasi dan memanfaatkan teknologi, serta pihaknya berupaya membangkitkan jiwa usaha atau 'entrepreneur' petani.

Baca juga: Sumsel berupaya mandiri penuhi kebutuhan benih tanaman pangan

Untuk membina petani tersebut, ribuan penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang direkrut dalam beberapa tahun terakhir diminta aktif turun ke sentra produksi pertanian di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu, katanya.

Dia menjelaskan, PPL diberikan tugas tambahan, selain meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian juga dituntut untuk membangkitkan jiwa usaha petani.

Dengan memiliki jiwa 'entrepreneur' diharapkan petani mampu mengolah lahannya secara maksimal dan memberikan pendapatan yang besar untuk kesejahteraan keluarganya.

Kondisi sekarang ini sangat prihatin melihat kehidupan petani karena masih banyak yang susah dengan penghasilan di bawah standar buruh.

Petani yang tergolong susah atau ekonomi lemah itu berdasarkan pengamatannya kurang kreatif dalam memanfaatkan pengolahan lahan dan tidak memiliki jiwa 'entrepreneur'.

Jiwa 'entrepreneur' petani perlu dibangkitkan sehingga mereka mampu mengusahakan lahannya menghasilkan berbagai produk pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan mencegah terjadinya losis, kata pemegang penghargaan peningkatan produksi beras nasional (P2BN) itu.