Menteri Erick Thohir ungkap rencana IPO BUMN dan anak usahanya

id erick thohir,menteri bumn,ipo,bumn,anak usaha

Menteri Erick Thohir ungkap rencana IPO BUMN dan anak usahanya

Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama/pri.

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan dan/atau anak usaha BUMN akan go public atau melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

"Kami akan unlock values semua perusahaan BUMN. Kami ingin menjadikan Pertamina sebagai hundred billion company dengan melakukan IPO atau go public sub-sub holding Pertamina antara lain Pertamina hulu, Pertamina hilir, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Integrated Marine Logistic yang Insya Allah mereka akan go public di beberapa tahun ke depan dan Insya Allah kalau tahun ini juga ada yang go public," ujar Erick Thohir dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.

Kemudian Menteri BUMN juga berencana melakukan IPO terhadap Indonesia Health Care Corporation (IHC) di mana selain sekarang mempunyai hampir 70 lebih rumah sakit dan akan membangun fasilitas kesehatan di Bali.

IHC pada awalnya tidak memiliki value, namun setelah penggabungan rumah sakit-rumah sakit BUMN, diperbaiki expertise-nya, terlibat dalam membantu penanganan Covid-19 maka IHC kemudian secara bisnis valuasi yang tadinya nol sekarang memiliki valuasi miliaran dolar AS.

"Belum lagi ketika nanti anak-anak usaha Telkom go public seperti Telkom Data Center dan Mitratel, valuasi Telkom yang pada hari ini Rp310 triliun saya sudah targetkan valuasinya harus naik," kata Erick Thohir.

Menteri BUMN ingin valuasi Telkom lebih besar daripada nilai valuasi yang pernah dicapai oleh Telkom pada masa kejayaannya.

Di samping itu, LinkAja juga akan go public. Menteri BUMN tersebut mengapresiasi Grab dan Gojek yang berinvestasi ke LinkAja dalam rangka membangun digital payment untuk wilayah pedesaan.

"Untuk apa kita berkompetisi, rakyat di desa harus kita layani. Untuk di pasar perkotaan silakan berkompetisi, tapi di desa tidak ada yang lebih kuat dari BUMN," kata Erick Thohir.

Menteri BUMN juga ingin membuat transparansi distribusi pupuk yang selama ini diributkan, dengan membuka bahwa pupuk BUMN harus juga bisa berkompetisi di pasar pupuk non-subsidi.

"Kamibuka transparansi pupuk, kami pastikan petani kita sehat tapi BUMN-nya juga sehat. Pupuk Kaltim kita juga rencanakan go public," ujar Erick Thohir.