Cegah stunting, Pemkab Musi Banyuasin bagikan ikan segar ke ibu hamil

id stunting,pemkab muba,musi banyuasin,kabupaten muba,sumatera selatan,gagal tumbuh,balita,ibu hamil,gizi buruk

Cegah stunting, Pemkab Musi Banyuasin bagikan ikan segar ke ibu hamil

Pemberian ikan segar ke ibu hamil di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (12/7). (ANTARA/HO-Pemkab Muba/21)

Selama pemberian bantuan ini, Pemkab Muba akan memonitor dan mengevaluasi kesehatan dari penerima manfaat dari program ini
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, membagikan ikan segar  kepada setidaknya 200 ibu hamil dan balita di dua kecamatan sebagai upaya pencegahan stunting (gagal tumbuh kembang anak).

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Hendra Tris Tomy di Palembang, Rabu, mengatakan program ini merupakan aksi intervensi gizi yang dilakukan pemkab untuk menindaklanjuti deklarasi komitmen pemerintah daerah dalam penurunan stunting terintegrasi beberapa waktu lalu.

Penerima bantuan yakni 50 orang ibu hamil dan 50 orang balita di Kecamatan Babat Toman. Kemudian, 63 orang ibu hamil dan 37 orang balita di Desa Teluk Kijing II Kecamatan Lais, yang dipilih berdasarkan data dari puskesmas di dua kecamatan tersebut.

Kepala Bidang Usaha Perikanan Tarmizi mengatakan bantuan ikan segar ini direncanakan akan diberikan selama lima bulan. Setiap penerima bantuan memperoleh tiga jenis ikan segar, yaitu ikan nila, ikan patin dan ikan lele.

“Penyerahan bantuan dilakukan dua kali dalam satu bulan, dari Juni hingga Oktober 2021,” kata dia.

Selama pemberian bantuan ini, Pemkab Muba akan memonitor dan mengevaluasi kesehatan dari penerima manfaat dari program ini.

Jika memungkinkan maka program ini juga akan diperluas dan ditambah penerima manfaatnya.

Sebelumnya, pencegahan stunting di Musi Banyuasin dan telah mendapatkan apresiasi dari BKKBN karena berhasil menurunkan prevalensi stunting hingga 7 persen dari target nasional 14 persen pada 2021. Stunting yakni kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.

Kondisi ini menjadi hambatan, salah satu hambatan terbesar ialah pada pembangunan SDM yang unggul dan berkualitas di semua daerah.