Kadinkes Kepri: Tidak perlu tes antigen dua kali atau lebih

id Kadinkes Kepri,tidak perlu, tes antigen dua kali

Kadinkes Kepri: Tidak perlu tes antigen dua kali atau lebih

Salah seorang warga seusai melakukan tes usap antigen di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang sebagai syarat keberangkatan. ANTARA/Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Muhamad Bisri berpendapat masyarakat tidak perlu melakukan tes usap dengan metode antigen sampai dua kali atau lebih jika hasil awalnya positif.

"Kalau hasil tes pertama positif, ya tetap positif meski hasil kedua dan seterusnya negatif. Itu rumusnya," kata Bisri di Tanjungpinang, Senin.

Penyataan Bisri tersebut terkait polemik hasil tes usap dengan metode antigen yang dilakukan Pemkot Tanjungpinang dan Pemkab Bintan yang berbeda dengan hasil tes usap yang dilakukan sejumlah klinik di Tanjungpinang.

Perbedaan hasil tes usap yang dilakukan Pemkot Tanjungpinang dan Bintan dengan sejumlah klinik di Tanjungpinang menimbulkan polemik.

Pedagang yang mengikuti tes usap antigen saat razia protokol kesehatan di Pasar Bintan Centre meragukan hasilnya, positif. Kemudian pedagang itu melakukan tes usap antigen di salah satu klinik di Tanjungpinang dengan hasil negatif.

Di Bintan, sebanyak 21 karyawan Swalayan WS ditanyakan positif COVID-19 setelah mengikuti tes usap dengan metode antigen yang dilakukan pemerintah setempat. Kemudian mereka melakukan tes usap antigen secara mandiri di salah satu klinik di Tanjungpinang, dengan hasil negatif.

Namun Bisri tidak menjelaskan secara medis kenapa hasil tes usap dengan metode antigen yang dilakukan pemerintah dan klinik itu berbeda. Padahal klinik yang beroperasi di Tanjungpinang juga memiliki ijin.

"Tidak ada yang perlu dipersalahkan, semuanya benar. Yang salah itu melakukan tes antigen lebih dari sekali dalam waktu dekat. Hasil pertama negatif, terus yang kedua positif, juga ditanyakan positif. Tetap yang diambil itu positif," ucapnya.

Bisri mengatakan tes usap dengan metode antigen merupakan cara cepat untuk mengetahui apakah seseorang terpapar COVID-19 atau tidak. Antigen merupakan metode yang cukup akurat sehingga dijadikan pemerintah sebagai alat untuk mendeteksi seseorang itu tertular COVID-19 atau tidak.

"Kalau menunggu hasil dari tes usap dengan metode PCR kan butuh waktu cukup lama sehingga digunakan antigen," ujarnya.